Empat Waktu Terbaik Membaca Ayat Kursi

Keutamaan bagi orang yang membiasakan membaca ayat kursi setelah sholat fardhu, ia akan dimasukkan Allah ke dalam surgaNya.

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ

“Barangsiapa membaca ayat kursi sehabis setiap sholat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati.” (HR. Thabrani)

4. Sebelum Tidur

Waktu terbaik membaca ayat kursi yang keempat adalah sebelum tidur. Dengan mengamalkan ini, insya Allah tak ada syetan yang berani menggoda.

Hal ini pernah disampaikan langsung oleh syetan saat tertangkap Abu Hurairah untuk yang ketiga kalinya.

“Lepaskanlah aku. Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang akan membuatmu mendapat manfaat dari Allah karenanya.”

Abu Hurairah bertanya, “Kalimat-kalimat apakah itu?” Ia menjawab, “Apabila kamu hendak pergi ke peraduan, maka bacalah ayat kursi. Sesungguhnya engkau akan terus menerus mendapat pemeliharaan dari Allah dan tiada setan yang berani mendekatimu hingga pagi hari.” Maka Abu Hurairah pun melepaskannya.

Pada pagi harinya, Rasulullah kembali bertanya, “Apakah yang telah dilakukan oleh tawananmu tadi malam?”

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, dia menduga bahwa dirinya mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang menyebabkan aku mendapat manfaat dari Allah karenanya, maka dia kulepaskan.”

Rasulullah bertanya, “Apa kalimat-kalimat itu?” Abu Hurairah menjawab, “Dia mengatakan kepadaku apabila engkau hendak pergi ke peraduan, bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir. Dia mengatakan kepadaku, “engkau akan terus menerus mendapat pemeliharaan dari Allah dan tidak ada setan yang berani mendekatimu hingga pagi hari.”

Maka Nabi bersabda, “Ingatlah sesungguhnya dia percaya kepadamu tetapi dia sendiri banyak berdusta. Hai Abu Hurairah, tahukah kamu siapa yang kamu ajak bicara selama tiga malam itu?”

“Tidak.”

Nabi bersabda, “dia adalah setan.” (HR. Bukhari)

Demikian empat waktu terbaik membaca ayat kursi. Semoga kita semua bisa mengamalkannya. [Muchlisin BK/Kisahikmah]