Dr Hajo Meyer sekarang berusia 86 tahun. Ia tidak akan perang melupakan pengalamannya selama menjadi tawanan Nazi Jerman dan ditempatkan di kamp Auschwitz di Polandia, pada masa Perang Dunia II. Selama 10 bulan ia mendekam di kamp yang disebut-sebut menjadi tempat "pembantaian" kaum Yahudi oleh Nazi Jerman dengan menggunakan gas beracun, yang dikenal dengan Holocaust.
Dr Meyer adalah satu dari sedikit orang yang selamat dari kamp tersebut. Dan ia adalah segelintir dari korban Holocaust yang memberikan dukungan pada rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari penjajahan Israel, negara Zionis yang menjadikan Holocaust sebagai dalih penindasan dan penjajahannya di Palestina.
Meyer bahkan mengecam Israel yang menurutnya telah bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Palestina. "Orang-orang Israel memperlakukan rakyat Palestina dengan tidak manusiawi, seperti Nazi memperlakukan saya dengan tidak manusiawi," ujarnya.
"Tak seorang pun yang boleh merendahkan manusia lain. Mereka yang melakukan itu, bukan manusia," tukasnya saat memberikan ceramahnya di Skotlandia.
Meyer bahkan melontarkan pernyataan yang lebih keras terhadap Israel. Ia menyebut Israel sebagai "juara dunia dalam hal berpura-pura sebagai negara yang beradab dan berbudaya."
Dr Meyer selama 10 hari ini sedang melakukan rangkaian kunjungan ke berbagai negara, yang dimulai dari Inggris Raya dan Irlandia. Meyer kini menetap di Belanda telah menulis tiga buku bertema Yudaisme, Holocaust dan Zionisme yang membuatnya dicap anti-Semit oleh kelompok-kelompok lobi Yahudi garis keras di Eropa.
Namun Meyer menolak tudingan itu. "Dulu, sebutan anti-Semit diberikan pada seseorang yang membenci Yahudi karena jiwa Yahudi dan keyahudiannya. Tapi sekarang, sebutan anti-Semit diberikan pada orang-orang yang dibenci oleh Yahudi," ujarnya.
International Jewish Anti-Zionist Network-organisasi tempat Meyer bernaung-mendukung pernyataan Meyer. "Dr Meyer tahu bahwa Israel punya sejarah panjang dalam menyalahgunakan sejarah tragis tentang Holocaust untuk membungkam kritik-kritik yang dilontarkan atas kejahatan rejim Israel," kata jubir organisasi itu. (ln/prtv)