Stephen Hawking Sebelum Meninggal: “Kiamat Diawali Dengan Gelap Gulita”

Eramuslim – Dalam hasil penelitian terbaru yang diselesaikan beberpa pekan sebelum meninggal dunia, fisikawan Profesor Stephen Hawking telah meramalkan akhir dunia atau yang dikenal umat Islam dengan istilah ‘kiamat’.

Makalah yang diselesaikan hanya dua minggu sebelum kematiannya, Hawking menyerahkan sebuah bukti hasil penelitian yang memprediksi akhir dunia dan bagaimana ilmuwan bisa mendeteksi bukti alam semesta lain.

Bersama dengan profesor psikologi teoritis di KU Leuven University di Belgia, Mr. Hertog, Hawking mengeksplorasi bagaimana alam semesta ini dapat ditemukan dengan menggunakan penyelidikan di pesawat ruang angkasa.

Makalah berjudul “A Smooth Exit dari Inflasi Abadi” yang menjadi hasil penelitian Hawking juga meramalkan bagaimana alam semesta akhirnya akan memudar menjadi gelap saat bintang-bintang kehabisan energi.

Hertog mengatakan kepada Sunday Times: “Dia sering dinominasikan untuk Nobel dan seharusnya memenanginya. Sekarang dia tidak pernah bisa.”

Hertog yakin bahwa Hawking ‘akan memenangkan Hadiah Nobel’ untuk makalah penelitian yang dia selesaikan dari ranjang kematiannya.

Sebelumnya dalam buku ‘no boundary theory’ yang dirancang bersama James Hartle pada tahun 1983, pasangan Hawking- Hartle menggambarkan bagaimana Bumi meluncur ke dalam keberadaan selama Big Bang.

Namun teori tersebut juga meramalkan multiverse yang berarti fenomena tersebut disertai oleh sejumlah ‘Big Bangs’ lainnya yang menciptakan alam semesta yang terpisah.