AS 'Bermain', Larangan Impor Babi Tak Efektif

Kebijakan pemerintah untuk menegakan larangan impor babi tidak efektif untuk mencegah masuk flu babi ke Indonesia. Hal ini karena lobi-lobi negara besar seperti Amerika Serikat sangat kuat.

"Larangan itu menjadi tidak begitu efektif, karena faktanya dilapangan kebutuhan tersebut masih tergantung pada impor. Seperti juga impor paha ayam, karena lobi yang sangat kuat diam-diam terjadi impor illegal, sehingga efektivitasnya mandul," kata Anggota Komisi Perdagangan DPRRI Hasto Kristianto ditemui, di Gedung DPRRI, Jakarta, Kamis (30/4).

Menurutnya, larangan itu harus disertai dengan memperketat pengawasan dan karantina terhadap barang-barang impor termasuk produk pangan.

"Kalau kita lihat Australia begitu serius mengelola aturan itu, sedangkan kita hanya sekedar membangun kesadaran publik, seolah-olah pemerintah sudah bertindak cepat," ujar Hasto.

Oleh karena itu, lanjutnya, perlu adanya koordinasi dijajaran Direktorat Peternakan, Bea Cukai, dan Departemen Kesehatan untuk melakukan pengawasan dilapangan.

"Saya usulkan selain dikeluarkan larangan dari Departemen Perdagangan, harus ditindaklanjuti dengan koordinasi departemen-departemen teknis," tegasnya.

Ia menambahkan, untuk mencegah penyebaran flu babi harus ada pengamanan terhadap Industri peternak babi didalam negeri, sehingga bisa dipastikan aman dari penyakit. (nov)