Eramuslim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan. Kritikan terhadap Pemerintah akhir-akhir ini terus bermunculan.
Banyak para tokoh dan pemuda ikut bersuara yang menimbulkan pro kontra di masyarakat. Seperti yang disuarakan beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat Abdullah Rasyid memberi apresisasi atas respons yang diberikan aktivis kampus.
Menurutnya, sudah lama mahasiswa tak turun lagi ke jalan menyerukan perlawanan atau protes atas kebijakan pemerintah.
“Rindu melihat mahasiswa datang ke @DPR_RI. Ayo kawan2 BEM SI, kami akan ikut!#PanjangUmurPerjuangan,” katanya, dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Jumat (2/7/2021).
Sebelumnya, salah satunya dari Koordinator Pusat BEM SI 2021, Wahyu Suryono Pratama mengatakan indeks demokrasi indonesia semakin hari semakin anjlok, Rabu (30/06/2021).
Ia menyampaikan, seharusnya Pak Jokowi tampil dalam memberi jawaban, contoh praktek berdemokrasi yang ideal, baik dan benar, dimana rakyat diberikan kedaulatannya untuk berekspresi, berpendapat dan menyampaikan kritik kebijakan pemerintah yang dinilai dapat merugikan rakyat dan tidak senafas dengan cita ideal reformasi.
“Namun ekspetasi dan realita jauh berbeda, Pak Jokowi semakin menunjukkan sikap soft otoritarian nya,” ujarnya.
Katanya, sudah saatnya Pak Jokowi membuktikan kata-katanya untuk siap dikritik. Termasuk yang paling penting adalah segera merealisasikan semua janji-janji politiknya.
Bukan justru ber drama ditengah buntunya berbagai persoalan, pembungkaman dimana mana ketika rakyat menyampaikan pendapat.
Karena itu, pada Rabu (30/6/2021) lalu, BEM SI melakukan konsolidasi nasional. Bahkan mereka mengancam turun kembali ke jalan melakukan aksi demonstrasi seperti di depan DPR.
“Merespon hal tersebut sudah saatnya nyalakan tanda bahaya, darurat demokrasi segera galang kekuatan kembali. Negara sedang gawat, saatnya galang perlawanan rakyat!,” tegasnya. [Fajar]