Pasca kontak tembak, katanya, Satgas melaksanakan pengecekan barang bukti dan diketahui bahwa satu pucuk senjata laras panjang organik SS2 V4 Trijikon tersebut merupakan senjata organik dari Personel Satgas TNI yang dibunuh oleh KKB di Kali Brasa, Distrik Dekai, Kab. Yahukimo, pada 18 Mei 2021.
Selanjutnya, barang bukti itu diserahkan kepada pihak Kepolisian untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Secara hukum OTK tersebut memiliki senjata secara ilegal dan melanggar UU yang berlaku sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 1948 tentang pendaftaran dan pemberian izin pemakaian senjata api pasal 9 dijelaskan bahwa setiap orang bukan anggota tentara atau polisi yang mempunyai dan memakai senjata api harus mempunyai surat izin pemakaian senjata api menurut contoh yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara,” pungkasnya.[merdeka]