Nasehat Alm Tengku Zul : Malaikat Saja Menjauh 1 Mil dari Seorang Pembohong

 

Karena kebohongan adalah induk dari kejahatan lainnya. Oleh sebab itu, Allah swt. tidak segan-segan menghukumnya dengan balasan-balasan yang berat baik di dunia maupun di akhirat. Inilah balasan bagi pembohong ketika di dunia …

Pertama: Tidak akan merasa santai, aman, dan tenang

عَنْ أَبِي الحَوْرَاءِ السَّعْدِيِّ قَالَ: قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ: مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الكَذِبَ رِيبَةٌ. (رواه الترمذي)

Dari Abul Haura’ As-Sa’di, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Hasan bin Ali, “Apa yang engkau hafal dari Rasulullah saw.?” Ali menjawab, “Aku hafal dari Rasulullah saw. “Tinggalkanlah apa yang meragukanmu menuju hal yang tidak meragukanmu, sungguh kejujuran itu ketenangan, dan kebohongan itu keraguan.” (H.R. At-Tirmidzi)

Kedua: Berbohong itu menyakiti hati.

Kebohongan itu akan menyebabkan sakitnya hati. Hati yang sakit tidak akan merasa tenang dan damai. Allah swt. berfirman di dalam Q.S. Al-Baqarah 8-10

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ

Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.

يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ

 Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mereka berdusta.

Ketiga: Kebohongan dapat mengurangi rezeki dan menghapus keberkahan.

عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا أَوْ قَالَ حَتَّى يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا. رواه البخاري

Dari Hakim bin Hizam r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Penjual dan pembeli masih dalam khiyar (memilih antara membeli atau tidak), selama mereka berdua belum pisah, atau beliau bersabda, sampai mereka berdua pisah. Jika mereka jujur dan saling menjelaskan, maka diberkahilah untuk keduanya dalam transaksi mereka. Jika mereka menyembunyikan dan berbohong, maka keberkahan transaksi mereka sirna.” (H.R. Al-Bukhari). Pada hadis tersebut Rasulullah saw. memberikan contoh ketidak berkahan jual beli disebabkan karena berbohong, maka dalam hal apapun jika disertai kebohongan juga tidak akan mendapatkan keberkahan dari Allah swt.

Keempat: Kebohongan dapat menyebabkan malaikat menjauh

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا كَذَبَ العَبْدُ تَبَاعَدَ عَنْهُ الْمَلَكُ مِيلاً مِنْ نَتْنِ. رواه الترمذي.

Dari Ibnu Umar, bahwasannya Nabi saw. bersabda, “Jika seorang hamba berdusta, maka malaikat akan menjauh darinya satu mil karena bau busuk.” (H.R. At-Tirmidzi)

Kelima: Kebohongan dapat menyebabkan dijauhi orang lain.

Orang yang berbohong, terlebih sudah dikenal sebagai pembohong, maka gugurlah wibawanya di hadapan orang lain. Mereka tidak akan percaya dengan segala yang dikatakannya, meskipun itu benar.

Keenam: Kebohongan menyebabkan terhalang dari nikmatnya hidayah dari Allah swt.

Allah swt. berfirman:

….اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

…. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta. (Q.S. Ghafir/40: 28)