Seorang mantan penjaga penjara Guantanamo telah memeluk Islam sewaktu bekerja di pusat penahanan terkenal , dan ia memuji Muslim Amerika sebagai contoh terbaik dari Islam yang benar.
“Anda jangan takut untuk menjadi seorang Muslim di depan umum,” Terry Holdbrooks Jr, usia 29 tahun , seperti dikutip oleh Situs Alabama.
Dia mendesak komunitas Muslim di AS untuk tetap bersatu dan terbuka dengan tetangga mereka.
“Katakan kepada tetangga Anda bahwa Anda Muslim. Undang mereka ke rumah Anda. Undang mereka untuk mengunjungi masjid untuk melihat ‘pabrik-pabrik rahasia bom kita.’ ***
***Mencemooh islamphobianya warga Amerika
Holdbrooks mengatakan jika Nabi Muhammad kembali lagi ke Bumi hari ini, ia akan menemukan contoh terbaik dari Islam di Amerika Serikat.
Dia menambahkan bahwa Muslim Amerika memiliki tanggung jawab untuk menjalankan keyakinan mereka sehingga orang lain dapat melihat contoh nyatanya.
Diundang untuk berbagi pengalamannya sebagai seorang Muslim, Holdbrooks menceritakan kisah pertobatannya kepada audiens sekitar 80 orang di Islamic Center di Huntsville awal pekan ini.
Mantan penjaga, yang bekerja di Guantanamo pada tahun 2003 dan 2004, mengatakan ia sangat dikejutkan oleh kemampuan daya tahan dan kesabaran seorang Muslim untuk tetap tersenyum meskipun berjam-jam dia diinterogasi dan dalam penyiksaan.
Ia datang ke Guantanamo sebagai atheis tak bertuhan, saat itu berusia 19 tahun, menyukai minuman keras, musik keras dan bertato, ia kemudian memeluk Islam dalam hitungan beberapa bulan setelah bekerja disana.
Meninggalkan bekerja di pusat tahanan pada tahun lalu, Holdbrooks adalah salah satu seorang dari banyak mantan penjaga Guantanamo yang berbicara tentang kondisi yang mengerikan di sana.
Mantan penjaga itu mengatakan banyaknya tahanan melakukan mogok makan , lebih dari setengah tahanan Guantanamo yang melakukan mogok makan, banyak dari mereka yang telah dipulangkan lima atau enam tahun yang lalu.
“Mereka telah kehilangan harapan. Mereka telah memutuskan lebih baik mati, “kata Holdbrooks.
Holdbrooks menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Pengkhianat?” ia bercerita tentang pengalamannya di Guantanamo , buku itu diterbitkan pada awal bulan ini.
“Saya menceritakan kisah ini dan saya menulis buku sangat sederhana sehingga setiap orang bisa membaca dan memahami bahwa keberadaan Guantanamo adalah sesuatu yang memalukan,” kata Holdbrooks.
“Saya hanya ingin berbagi informasi dengan orang-orang secara mendalam dan kemudian membiarkan mereka membuat pikiran mereka sendiri.”
“Saya mungkin telah menjadi seorang Muslim, tapi saya bukan pengkhianat.”
Teluk Guantanamo dibuka pada awal tahun 2002 sebagai bagian dari kebijakan George W. Bush yang disebut perang melawan teror yang dilancarkan tak lama setelah serangan 9/11.
Kamp terkenal karena pelanggaran hak dan penyiksaan, dengan banyak tahanan selama bertahun-tahun telah banyak terbunuh dan lakukan aksi mogok makan .
Fasilitas penahanan telah banyak dikecam di seluruh dunia sebagai noda dan penghianatan dalam catatan hak asasi manusia Amerika.
Amnesty International pernah menggambarkan Guantanamo sebagai “simbol penyiksaan dan merupakan sistem penahanan yang mengkhianati nilai-nilai terbaik AS dan melemahkan standar internasional.”
Para pengawas hak asasi internasional juga menyamakan Guantanamo persis seperti penjara Gulag , sebuah pusat penahanan Soviet yang terkenal untuk menyiksa tahanan politik. (OI.Net/Dz)