Hukum Jual-Beli ketika Waktu Sholat Jumat Tiba

Eramuslim – AKTIVITAS jual-beli bisa dilakukan kapan saja. Tapi sebaiknya tidak sampai melalaikan ibadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Seperti pada hari Jumat, hendaknya seorang Muslim meninggalkan jual-beli ketika panggilan Sholat Jumat telah datang.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman. Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS Al-Jumu’ah: 9)

Mengutip dari Muslim.or.id, Jumat (10/7), ayat ini dengan jelas melarang jual-beli ketika Sholat Jumat bagi orang yang diwajibkan menunaikannya.

As Sa’di dalam Tafsir-nya menerangkan:

أي: اتركوا البيع، إذا نودي للصلاة، وامضوا إليها

Artinya: “Maksudnya tinggalkan jual-beli ketika azan dikumandangkan, dan hendaknya pergi menuju sholat.” (Taisir Karimirrahman, 825)

Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya menjelaskan:

اتفق العلماء رضي الله عنهم على تحريم البيع بعد النداء الثاني

Artinya: “Para ulama radhiallahu anhum bersepakat haramnya jual-beli setelah azan yang kedua.”

Hal ini jika berpegang pada pendapat bahwa azan Sholat Jumat boleh dua kali. Adapun jika azan Jumat hanya sekali maka ketika azan itu dikumandangkan maka sudah tidak boleh berjual-beli.