Mengatur "hidup" dan "kehidupan" yang Lebih Baik

Ass. Wr. Wb

Saya seorang kepala rumah tangga dengan tanggungan 1 isteri dan 2 anak (8 dan 3 th). Saya seorang karyawan pabrik dan isteri ibu rmh tangga, akhir-akhir ini saya kebobolan dengan keuangan kami. Ini bermula dengan jatuh tempo pembayaran hutang sebesar 2. 5 jt bulan ini. Harusnya ini tidak terjadi seandainya saya bisa membayar 200 rb/bln dari 12 bln lalu, tapi nyatanya itu tidak.

Sekarang saya pinjam ke teman dan dalam tempo 3 bln harus lunas. Ini akan berimbas dengan kehidupan kami 3 bulan ke depan karena masih banyak pos2yangharus dibayar seperti bayar rumah, listrik, susu anak, uang dapur dan ada pinjaman kantor juga yang belum beres padahal pendapatan saya cuma 1. 7 jt/bln. Mohon bantuan bapak untuk menyikapi ini semua, terima kasih.

Wss. Wr. Wb

Bapak Prast yang saya hormati, saya turut prihatin dengan kondisi yang bapak alami saat ini. Apalagi sebagai kepala rumah tangga tentulah menjadi sebuah tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan masalah ini.

Ketika kita sudah terbelit oleh hutang, maka sudah menjadi konsekuensi logis bagi kita untuk melunasinya yang pada akhirnya mempengaruhi pendapatan dan belanja rumah tangga.

Sangat kurang bijak bila hutang harus dilunasi dengan berhutang. Karena hal ini bukanlah jalan keluar yang baik tapi justru kita terjebak dalam sebuah labirin yang dapat membuat kita stres karena selalu memikirkan penyelesaiannya.

Oleh karenanya lakukanlah penghematan. Cobalah Anda amati secara jernih, pos-pos mana saja yang dapat dihemat. Misalkan lauk-pauk, transportasi, dan sebagainya. Dengan penghematan ini biaya yang seharusnya keluar dapat ditekan untuk membantu melunasi cicilan hutang Anda.

Bukan sebuah retorika bila kesabaran juga menjadi salah satu jalan keluar dari masalah ini. Tingkatkanlah kesabaran Anda dan sering-seringlah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT moghonlah petunjuk dan pertolonganNya..

Mudah-mudahan kondisi Anda saat ini merupakan sekedar ujian dan cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan dan kehidupan Anda untuk hari esok kelak

”Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS: 2: 153)