Musholla Itu Berada di Toilet

“Alhamdulillah 1 jam lagi nih..”, selentingan kata candaan ini sering terdengar jika jam di dinding kantor telah menunjukan pukul 15. 30. Seluruh karyawan diperbolehkan pulang lebih awal selama bulan Ramadhan. Tapi tetap saja harus professional, kalau pekerjaan belum selesai, sebaiknya diselesaikan terlebihdahulu.

Hari itu saya dan teman saya berniat untuk berbuka bersama disalah satu mall di bilangan Fatmawati Jakarta selatan, tepatnya D’best dept. Store. Berangkatlah saya dan teman saya itu pukul 17. 00, tak lupa membawa mukena untuk melaksanakan sholat maghrib.

Setibanya di sana, masih pukul 17. 20, masih lumayan lama untuk duduk dan menunggu makanan. Akhirnya kami memutuskan melihat-lihat baju muslim terlebih dahulu. Seperti layaknya mall-mall di Jakarta, mall ini terbilang nyaman, sejuk, bersih dan tata letak produk-produk yang ditawarkan pun rapih sekali. Senang rasanya bila jalan-jalan sambil “cuci mata”.

Tidak terasa, waktu telah menunjukan 17. 45, saya mengingatkan teman saya yang sedang asik melihat-lihat baju muslim, untuk segera ke lantai atas, ya di sanalah letaknya “foodcourt” ada banyak sekali pilihan makanan dan minuman yang tentunya sangat menggiurkan.

Alhamdulillah Adzan telah berkumandang, kami langsung melafaskan doa berbuka puasa, meneguk teh manis hangat, dan menikmati makanan pesanan kami. Tak lama kemudian, kami bergegas mencari musholla untuk melaksanakan sholat Magrib.

Astagfirullah betapa kaget, sakit, bingung, marah dan sedih yang saya rasakan saat itu, Saat memasuki toilet ternyata otomatis saya sudah masuk ke musholla. Ya, karena memang musholla yang sempit hanya cukup untuk 4 orang itu terletak di dalam toilet, tempat para pengunjung mall membuang kotoran.

Astagfirullah.. tak henti-hentinya saya melafaskannya, bayangkan, di mall semegah itu, hanya dapat menyediakan tempat tidaklebih dari 2x3m untuk sholat. Saya jadi ingin tahu siapa yang mendisign gedung ini, dan apa tujuannya dia membuat gedung seperti itu, mudah-mudahan dia bukan seorang muslim.

Apakah dia tidak mengerti bahwa sholat adalah kesempatan kita untuk berkomunikasi dengan Allah, yang menciptakan kita, yang memberikan rizki, yang menyediakan dunia ini untuk kita, yang menyediakan udara untuk kita hirup, yang Maha memberi segalanya.

Dengan sangat terpaksa, saya dan teman saya tetap melaksanakan sholat maghrib di sana, dan saya berdoa, semoga mereka yang terlibat dalam disign pembangunan mall ini diberikan hidayahNya, diampuni dosanya. Semoga suatu saat nanti ada Mall yang menyediakan fasilitas Musholla yang luas, bersih, dan membuat kita nyaman untuk melaksanakan Ibadah.

Setelah selesai sholat kami bergegas meninggalkan Mall terkutuk itu, dan saya sangat tidak berminat untuk menginjakkan kaki kembali di sana. Astagfirullah…