Sebuah Surat untuk Segumpal Daging di Dalam Sana

Sebuah Surat untuk Segumpal Daging di Dalam Sana

Dunia, Ramadhan sebentar lagi

Salam, kawan Si mulia sebentar lagi datang, tapi kulihat engkau tidak menyambutnya seperti tahun-tahun kemarin. Adakah engkau lupa? Atau tidak menyadari kedatangannya? Bukankah Rasulullah telah mengabarkan sebelumnya, melalui untaian sabdanya yang indah.

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya.

Jangan! Jangan kau bilang hari-harimu terakhir sangat sibuk, hingga kau harus berpacu dengan jam demi jam. Hingga penat menguasai malam-malammu. Dan lelap mengalahkanmu. Ijinkan! Ijinkan, sekedar nafasmu menjadi tasbih. Agar tidurmu bernilai ibadah, agar amal-amalmu tak menjadi fatamorgana, agar pintamu terangkat ke arsyi-Nya.

Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.

Kawan, sepertinya kau berat menyambut kedatangannya kali ini. Berat karena beban kerjamu, lapar dan hausnya engkau tak yakin tahan. Sejenak engkau menghibur diri, bukankah Allah memaklumkan mereka yang tak sanggup? Dan memberi keringanan untuk tidak menjalani titah-Nya? Oh tidak. Mengapa tidak kau coba petuah sang nabi, seperti yang biasa kau jadikan senjata, beberapa jeda silam?

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiam dan membaca kitab-Nya. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat.

Kawan, sudah berapa lama kau lupa mereka: keluargamu, kerabatmu, anak yatim di sekelilingmu? Fakir miskin di kiri kananmu? Sudah berapa banyak jejak mereka terhapus dari dindingmu? Mungkin, kini tiba saatnya engkau mengukir kembali mereka, menghapus debu-debu yang menutupi jejak mereka di dirimu, hingga terpahat lagi dengan kokohnya. Dengan jalankan sabda nabi-Nya:

Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya. Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Kawan, berapa kali kudengar engkau berkeluh kesah, atas amal-amalmu yag tiada berbekas. Atas dosa-dosamu yang mulai mengerak. Atas noda-noda yang berjatuhan-kau minta atau datang sendiri- dan mencengkeram permukaanmu. Wahai, coba dengar untai kalimat al musthafa:

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-pumggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Kawan, engkau rasakan dirimu tak lagi cantik akhir-akhir ini. Dirimu terasa gersang, bahkan kerontang, hingga organ-organ yang mestinya tumbuh subur, terkulai lemah, tiada daya. Jangan kawan, jangan biarkan! Kita coba resep dari utusan-NYa. Memberi kehidupan pada yang lain, menyirami dan memupuk ummat yang membutuhkan, agar pada gilirannya, mereka memberimu makanan, hingga lenyap pula kegersangan.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Sobatku, sesuatu di dalam sana, sekian lama kudengar engkau merintih, memohon cinta, merindukan kasih, namun selama ini aku abaikan. Engkau menginginkan bahagia sejati, namun yang kuberikan adalah kegembiraan semu. Kini! Ya, kini tiba saatnya, engkau sambut suatu masa, yang dengannya kan kau raih cinta, kan kau peroleh bahagia, yang Insya Allah bernilai sepanjang masa, lebih dari umur dunia. Maka dengarlah panggilan Sang Kekasih:

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.

Azimah Rahayu [email protected]