Meniti Proses Kehidupan

Hidup ini terdiri dari beberapa episode. Dari segi usia, episode kehidupan manusia terangkai dari episode janin, kemudian menjadi bayi, balita, anak-anak, remaja, lalu dewasa dan tua. Semuanya ada bagian takdirnya masing-masing.

Target Hidup

Barangsiapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, ia rugi. Barangsiapa hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia celaka.

Rahasia Nikmatnya Hidup

Bila hidup ini tidak ada tantangan, tentu tidak akan menarik. Terlebih dahulu di-cast dengan ilmu, lalu kita amalkan dalam kehidupan, seperti bertarung dalam kehidupan nyata ini.

Kemudharatan Salah Siapa?

Walaupun lahirnya taat, tapi seringkali hati belum taat kepada Allah SWT. Dan hanya Allah SWT yang kemudian kuasa untuk menghilangkan kemudharatan itu, tanpa kepahiatan.

Dekat Bersama Allah

Mendekat kepada Allah jauh lebih mudah daripada mendekat kepada manusia, karena upaya kita mendekati orang lain, harus dengan orang yang sudah mengetahui tentang diri kita. Namun mendekat kepada Allah SWT, Dia sudah mengetahui kita segalanya.

Kelembutan Allah

Kata Al-Latif 7 kali tertulis di dalam Al Quran, yang bermakna Allah Maha Halus, Lembut dan Teliti pengawasannya kepada kita. “Allah Yang Maha Lembut memberi rejeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dialah Allah yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.”

Rambu dan Keutamaan Menuntut Ilmu

Barangsiapa yang menginginkan dunia, wajib bagi dirinya dengan ilmu. Siapa yang menginginkan akhirat wajib dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan keduanya wajib baginya dengan ilmu.

Mengobati Penyakit Hati

Orang yang paling beruntung adalah orang yang ahli takwa yang hatinya yakin pada Allah, lahirnya istiqamah patuh kepada Allah. Dunia berikut isinya hanya sekadar pelayan, tidak ada-apanya dalam pandangannya.

Kesombongan yang Menghancurkan

Dalam keseharian kita, sengaja maupun tidak, seringkali muncul di dalam hati perasaan takabur atau sombong. Bagaimana tandanya? Orang yang sombong cirinya ada dua; pertama, tidak tahan mendengar kebenaran yang disampaikan oleh orang lain. Orang yang sombong tidak menyukai adanya nasehat dakwah.