Benarkah Novel End of Day’s Meramalkan Virus Corona di 2020?

Browne sendiri merupakan seorang cenayang AS. Lebih dari 40 buku ia hasilkan selama hidupnya. Mayoritas masuk ke dalam daftar New York Time Best Seller. Browne meninggal di usia 77 tahun pada 20 November 2013.

Secara umum, buku ‘End of Day’ bicara tentang ramalan dunia hingga tahun 2100. Buku itu dibagi dalam delapan bab yang ditulis dengan renyah dan begitu provokatif.

Dalam kata pengantarnya, Browne menyebut buku itu berasal dari keresahannya selama ini. Utamanya tentang perang yang senantiasa berkecamuk, terorisme, hingga perubahan iklim. Ia lalu berupaya untuk menerawang lebih jauh apa yang akan terjadi di masa depan.

“Buku ini dikhususkan untuk menggantikan rasa takut dengan fakta. Untuk membuktikan bahwa pengetahuan adalah kekuatan,” kata Browne.

Dalam buku itu pula, ada banyak hal yang ia lihat dan katakan. Misalnya, ia memperingati calon presiden AS tentang nasib buruk yang akan terjadi bila terpilih sebagai presiden.

“Suatu saat antara 2008 dan 2020 saya melihat seorang presiden yang duduk sekarat di kantor karena serangan jantung,” tulisnya.

Lain dari itu, salah satu ramalannya yang kini dibicarakan orang adalah soal corona. Browne memang tak spesifik menyebut nama penyakit. Ia juga tak berbicara soal Kota Wuhan, China, yang menjadi pusat penyebaran virus corona.

Browne hanya berbicara soal akan tiba sebuah penyakit yang menyerang dunia. Sementara itu, dunia akan kewalahan menghadapi penyakit tersebut. Ramalan itu ia tulis dalam satu paragraf.

“Sekitar tahun 2020, penyakit seperti pneumonia yang parah akan menyebar ke seluruh dunia. Menyerang paru-paru dan saluran bronkial. Semua tindakan medis tak mempan. Lebih membingungkan lagi, penyakit itu akan hilang secara tiba-tiba. Baru akan menyerang lagi 10 tahun kemudian dan menghilang sepenuhnya,” tulis Browne.

Meski begitu, ini bukan berarti Browne hanya meramal yang buruk-buruk saja. Ia juga meramal hal yang baik. Misalnya, kebutaan akan menjadi cerita usang di tahun 2020. Itu karena, menurutnya, akan ada teknologi yang mampu dibenamkan ke otak manusia.

Ramalan terakhir Browne pun bermuara di tahun 2100. Di tahun itu, Browne melihat bumi sudah padam. Tak ada lagi cahaya. Di titik itu, kata dia, bumi sudah lagi menjadi planet yang tak layak huni.

Bantahan Ramalan

Terkait dengan ramalan Browne, khususnya seputar wabah di tahun 2020, Benjamin Radford punya analisis yang menarik. Radford merupakan penggiat Center of Inquiry, sebuah LSM yang bergerak di bidang saintifik yang berbasis di AS.