Ketakutan Yang Diproduksi Media Lebih Mematikan Ketimbang Covid-19

Eramuslim.com – Hampir setiap hari, gelombang arus pemberitaan yang begitu deras terkait virus corona (Covid-19) yang menjadi headline oleh media-media arus utama sejatinya telah menciptakan ketakutan dan kepanikan yang jauh lebih merusak dan seakan lebih menjadi mesin pembunuh daripada virus itu sendiri. Headline memang sangat penting untuk dijadikan strategi marketing (pemasaran) dalam sebuah bisnis. Masalahnya adalah adakah bisnis terselubung di balik semua pemberitaan Covid-19 yang begitu gencar tersebut?

Berikut adalah sejumlah fakta yang perlu kita camkan bersama:

Fakta 1. Seperti dilaporkan oleh seorang dokter setelah meneliti data di Italia, bahwa 80% dari korban yang meninggal ternyata mempunyai dua atau lebih penyakit kronis dan 90% dari yang meninggal berumur lebih dari 70 tahun. Selain itu, ‘Kurang dari 1% dari orang yang meninggal adalah tergolong sehat’ yaitu ‘orang tanpa penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya’. Mengingat Italia utara memiliki salah satu populasi tertua dan kualitas udara terburuk di Eropa, yang telah menyebabkan peningkatan jumlah penyakit pernapasan dan kematian di masa lalu, ini tidak diragukan lagi adalah faktor yang membantu menjelaskan krisis kesehatan di wilayah tersebut saat ini.

Jelas respons yang sama sekali tidak memadai terhadap krisis yang sesungguhnya, juga respons yang didorong oleh kepanikan terhadap virus corona. Hal ini, diakui atau tidak, telah mengakibatkan kepanikan atau ketakutan manusia. Dikhawatirkan, kepanikan global tersebut sengaja diciptakan kepentingan elite kapitalis dengan memanfaatkan organisasi dunia seperti WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), juga pemerintah, tenaga medis, dan media perusahaan, yang tidak kesulitan memanipulasi ketakutan ini untuk melayani kepentingan elite. Semoga saja tidak.