Ngerinya Dosa Bagi Pelakor dan Pebinor

Ad-Dzahabi menjelaskan yaitu merusak hati wanita terhadap suaminya, beliau berkata,

ā€Merusak hati wanita terhadap suaminya.ā€ (Al-Kabair).

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ā€˜alaihi wa sallam bersabda,

ļ»­ŁŽļ»£ŁŽļ»¦Ł’ ļŗƒŁŽļ»“Ł’ļŗ“ŁŽļŗŖŁŽ ļŗļ»£Ł’ļŗ®ŁŽļŗƒŁŽļŗ“Ł‹ ļ»‹ŁŽļ» ŁŽļ»° ļŗÆŁŽļ»­Ł’ļŗŸŁļ»¬ŁŽļŗŽ ļ»“ŁŽļ» ŁŽļ»“Ł’ļŗ²ŁŽ ļ»£Łļ»ØŁŽŁ‘ļŗŽ

ā€Barang siapa yang merusak hubungan seorang wanita dengan suaminya maka dia bukan bagian dari kami.ā€( HR. Ahmad, shahih)

Yang juga termasuk takhbib adalah ketika seseorang memberikan perhatian, empati , menjadi teman curhat (curahan hati) terhadap wanita yang sedang ada masalah dengan keluarganya. Di era saat ini, kemungkinan itu sangat terbuka melalui media sosial (medsos), seperti Whatsapp, atau inbox sosial media.

Imam Ibnul Qoyim menjelaskan;

ļ»­ļ»—ļŗŖ ﻟﻌﻦ ļŗ­ļŗ³ļ»®ļ» ļŗļ»Ÿļ» ļ»Ŗ ﺻﻠﻰ ļŗļ»Ÿļ» ļ»Ŗ ﻋﻠﻓﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ļ»“ļ»Œļ»ž ﺫﻟﻚ ، ļ»­ļŗ—ļŗ’ļŗ®ļŗƒ ﻣﻨﻪ ، ﻭﻫﻮ ﻣﻦ ļŗƒļ»›ļŗ’ļŗ® ļŗļ»Ÿļ»œļŗ’ļŗŽļŗ‹ļŗ® ، ļ»­ļŗ‡ļŗ«ļŗ ļ»›ļŗŽļ»„ ļŗļ»Ÿļ»Øļŗ’ļ»² ﺻﻠﻰ ļŗļ»Ÿļ» ļ»Ŗ ﻋﻠﻓﻪ ﻭﺳﻠﻢ ļ»—ļŗŖ ﻧﻬﻰ ﺃﻄ ﻳﺨﻄﺐ ļŗļ»Ÿļŗ®ļŗŸļ»ž ﻋﻠﻰ ﺧﻄﺒﺔ ﺃﺧﻓﻪ ﻭﺃﻄ ļ»³ļŗ“ļŗ˜ļŗŽļ»” ﻋﻠﻰ ﺳﻮﻣﻪ : ļ»“ļ»œļ»“ļ»’ ﺑﻤﻦ ﻳﺓﻌﻰ ļŗ‘ļŗŽļ»Ÿļŗ˜ļ»”ļŗ®ļ»³ļ»– ﺑﻓﻨﻪ ﻭﺑﻓﻦ ļŗļ»£ļŗ®ļŗƒļŗ—ļ»Ŗ ﻭﺃﻣﺘﻪ ﺣﺘﻰ ļ»³ļŗ˜ļŗ¼ļ»ž ļŗ‘ļ»¬ļ»¤ļŗŽ

Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam telah melaknat orang yang melakukan takhbib, dan beliau berlepas diri dari pelakunya. Takhbib termasuk salah satu dosa besar. Karena ketika Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam melarang seseorang untuk meminang wanita yang telah dilamar oleh lelaki lain, dan melarang seseorang menawar barang yang sedang ditawar orang lain, maka bagaimana lagi dengan orang yang berusaha memisahkan antara seorang suami dengan istrinya atau budaknya, sehingga dia bisa menjalin hubungan dengannya. (al-Jawab al-Kafi)

Bahkan, karena besarnya dosa takhbib, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah melarang menjadi makmum di belakang imam yang melakukan takhbib, sehingga bisa menikahi wanita tersebut.

Takhbib sendiri secara bahasa artinya menipu dan merusak (dalam Syarah Sunan Abu Daud Adzim Abadi). Dengan menyebut-nyebut kejelekan suami di hadapan istrinya atau kebaikan lelaki lain di depan wanita itu. (Aunul Ma`bud, 6/159).

Di bagian lain, beliau juga menyebutkan,

ļ»£ŁŽļ»¦Ł’ ļŗ§ŁŽļŗ’ŁŽŁ‘ļŗ ļŗÆļ»­ļŗŸļŗ” ļŗļ»£ļŗ®ļŗ‰ ﺃﻱ ļŗ§ļŗŖļ»‹ļ»¬ļŗŽ ļ»­ļŗƒļ»“ļŗ“ļŗŖļ»«ļŗŽ ﺃﻭ ﺣﺓﻦ ļŗ‡ļ»Ÿļ»“ļ»¬ļŗŽ ļŗļ»Ÿļ»„ļ»¼ļ»• ļ»Ÿļ»“ļŗ˜ļŗ°ļ»­ļŗŸļ»¬ļŗŽ ﺃﻭ ļ»³ļŗ°ļ»­ļŗŸļ»¬ļŗŽ ﻟﻐﻓﺮﻩ ﺃﻭ ļ»ļ»“ļŗ® ﺫﻟﻚ

`Siapa yang melakukan takhbib terhadap istri seseorang` maknanya adalah siapa yang menipu wanita itu, merusak keluarganya atau memotivasinya agar cerai dengan suaminya, agar dia bisa menikah dengannya atau menikah dengan lelaki lain atau cara yang lainnya. (Aunul Ma`bud).

Memahami hal ini, berhati-hatilah dalam bergaul dengan lawan jenis siapapun dia. Bisa jadi pada awalnya seseorang memiliki niat baik, niat saling menolong, niat merasa kasihan, perlu ada teman untuk berbagi. Awalnya semua beralasan berniat baik, saling mengingatkan dan menasehati. Padahal di sanalah setan atau iblis mulai melancarkan programnya.

Imam Ibnul Jauzi menukil nasehat dari Al-Hasan bin Sholeh yang mengatakan,

ﺇﻄ ļŗļ»Ÿļŗøļ»“ļ»„ļŗŽļ»„ ļ»Ÿļ»“ļ»”ļŗ˜ļŗ¢ ļ»Ÿļ» ļ»Œļŗ’ļŗŖ ļŗ—ļŗ“ļ»Œļŗ” ļ»­ļŗ—ļŗ“ļ»Œļ»“ļ»¦ ļŗ‘ļŗŽļŗ‘ļŗŽ ﻣﻦ ļŗļ»ŸļŗØļ»“ļŗ® ﻳﺮﻳﺪ ﺑﻪ ļŗ‘ļŗŽļŗ‘ļŗŽ ﻣﻦ ļŗļ»Ÿļŗøļŗ®

ā€œSesungguhnya setan membukan 99 pintu kebaikan, untuk menjerumuskan orang ke dalam satu pintu keburukan.ā€ (Talbis Iblis)