Guna Tekan Islamofobi, Australia Ajak Semua Perempuan Mencoba Memakai Hijab

Muslims Mark World Hijab Day
Ilustrasi

Eramuslim.co – Dewan Kota Danenong, Victoria, Australia, membuat gerakan yang ditujukan kepada wanita non-Muslim memakai hijab tiga jam sehari. Hal ini dilakukan untuk menekan semakin meningkatnya tindakan rasial dan Islamophobia di Negeri Kanguru tersebut.

Presiden Asosiasi Persahabatan Islam Keysar Trad mengatakan perempuan Muslim tidak bisa pergi seenaknya tanpa hijab mereka.

“Hijab bagian dari agama untuk menutupi rambut mereka sebagai bentuk ketaatan agama. Itu seperti kita mengatakan ‘saya seorang wanita Muslim yang taat’,” ujar Trad, seperti dilansir Dream.co.id dari heraldsun.com (11/4).

Trad menyadari proyek dewan tersebut akan dikritik oleh banyak orang, tapi itu adalah cara yang positif bagi non-Muslim untuk mendapat perspektif yang berbeda tentang Islam.

Juru bicara Minaret College, yang ingin tetap anonim, mengatakan pengalaman memakai hijab bukan hal yang aneh.

“Maksud kami adalah merangkul keragaman dan berbagi dengan orang lain,” katanya.

Benar saja, kebijakan tersebut menuai sejumlah protes. Seorang petinggi urusan publik di sebuah kota Australia menilai ajakan mengenakan hijab bagi non-Muslim justru mempromosikan perpecahan.

Pejabat Urusan Publik John Roskam mengatakan pendekatan yang dilakukan dewan tersebut salah arah.

“Dewan seharusnya mendorong hal-hal yang memungkinkan orang-orang hidup berdampingan. Namun yang ini tidak mendorong integrasi, tapi perpecahan. Ini bukan tradisi multibudaya Australia,” kata Roskam.

“Jika kita mendorong orang memakai busana Muslim selama tiga jam, mengapa dewan tidak mendorong mereka melakukan sebaliknya (berpakaian seperti saat Natal),” kata Roskam.(rz)