Menhan Prancis Usulkan Pemberontak Libya Bernegosiasi dengan Gaddafi

Seorang menteri Prancis mengatakan pada hari Minggu kemarin (10/7) bahwa saat ini adalah waktu untuk pemberontak Libya bernegosiasi dengan pemerintah Muammar Gaddafi, namun Washington mengatakan bahwa mereka berdiri teguh dalam keyakinannya bahwa pemimpin Libya itu tidak bisa tetap berkuasa.

Menteri Pertahanan Prancis Gerard Longuet mengisyaratkan adanya ketidaksabaran dengan kemajuan konflik ketika dia mengatakan para pemberontak harus bernegosiasi sekarang dengan pemerintah Gaddafi dan tidak harus menunggu kekalahannya.

Pemberontak sejauh ini menolak untuk mengadakan pembicaraan selama Gaddafi masih berkuasa.

"Kami telah meminta mereka untuk berbicara satu sama lain," kata Longuet di stasiun televisi TV Perancis BFM.

"Posisi TNC (pemberontak Dewan Transisi Nasional) sangat jauh dari posisi lainnya. Sekarang, telah ada kebutuhan untuk duduk satu meja dengan pemerintah Gaddafi," katanya menegaskan.

Ditanya apakah mungkin untuk mengadakan perundingan jika Gaddafi tidak mundur, Longuet berkata: "Dia akan berada di ruangan lain di dalam istananya dengan judul pembicaraan yang lain."

Belum ada reaksi segera atas komentar menteri Prancis tersebut dari pemimpin pemberontak di kantor pusatnya di kota Benghazi di Libya timur.

Segera setelah itu, Departemen Luar Negeri di Washington mengeluarkan pesan yang tidak memberikan tanda-tanda akan melakukan kompromi.

"Orang-orang Libya akan menjadi orang yang paling berhak untuk memutuskan bagaimana transisi ini terjadi, tetapi kami berdiri teguh dalam keyakinan kami bahwa Gaddafi tidak bisa tetap berkuasa," kata departemen luar negeri AS dalam sebuah jawaban tertulis.(fq/reu)