Menlu Israel Ancam Akan Gulingkan Presiden Suriah

Ancaman Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman terhadap Presiden Suriah, Bashar Al-Assad membuat situasi makin panas. Suriah langsung memanggil para duta besar di Damaskus setelah Lieberman mengancam akan menggulingkan Al-Assad jika terjadi perang antara Suriah dan Israel.

"Jika terjadi perang, Anda bukan cuma kalah, tapi Anda dan keluarga akan kehilangan kekuasaan," ancam Lieberman, Kamis. (4/2).

Lieberman melontarkan ancaman tersebut sebagai respon atas pernyataan Assad sehari sebelumnya yang mengatakan bahwa Israel akan menghadapi konflik berdarah jika selalu mengganggu perdamaian.

Assad mengeluarkan pernyataan tajam itu bukan tanpa sebab. Ia membalas arogansi Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak yang mengatakan bahwa Israel tidak akan berdamai dengan Suriah dan jika harus berperang, Israel akan berperang habis-habisan.

Pernyataan Barak itu membuat Suriah berang. Assad menuding Israel memang "ingin mengobarkan perang", sementara Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallim memperingatkan Israel agar jangan coba-coba menguji Suriah atau perang akan memporakporandakan kota-kota Israel.

Di tengah situasi perang kata-kata yang panas itu, Menlu Israel Avigdor Lieberman makin menambah bara api dengan melontarkan ancaman akan menggulingkan kekuasaan Assad jika terjadi perang.

Melihat gejala yang makin memanas itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba meredam dengan mengatakan bahwa ia sudah mengajak Lieberman bicara soal Suriah. Netanyahu mengatakan bahwa Israel mengupayakan perdamaian dan negosiasi dengan Suriah tanpa syarat, tapi tetap akan merespon dengan tegas setiap ancaman terhadap Israel.

Suriah menanggapi serius ancaman Menteri Luar Negeri Israel dan pada hari itu juga mengumpulkan para duta besar negara-negara lain yang bertugas di Damaskus untuk membahas ancaman itu. Pertemuan dengan para duta besar itu dipimpin oleh Deputi Menteri Luar Negeri Suriah, Ahmad Arnous.

"Israel sedang berusaha untuk menarik Suriah dan negara-negara Timur Tengah ke dalam peperangan. Pernyataan yang dilontarkan ekstrimis, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman adalah bagian dari upaya Israel untuk menarik dirinya dari krisis besar yang sedang mereka hadapi … Damaskus, sepenuhnya siap untuk menghadapi kejutan dari Israel," kata Arnous dalam pertemuan itu. (ln/prtv/cna)