Ribuan Muslim Bangladesh Lakukan Aksi Protes Tolak "Sekularisme"

Polisi anti huru-hara di Bangladesh hari Minggu kemarin (10/7) menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah ribuan aktivis Islam yang memprotes rencana perubahan konstitusional yang dicanangkan negara itu untuk menjadi sebuah negara sekuler.

Para aktivis Islam Bangladesh menyatakan bahwa mereka akan menyerukan aksi mogok nasional atas penghapusan frase "muslim" di konstitusi. Saksi mata mengatakan sekitar 50 orang terluka dan 100 orang lainnya ditahan.

Pemerintah koalisi Perdana Menteri Sheikh Hasina yang baru saja mensahkan paket amandemen konstitusi di mana ia mencoba untuk menenangkan kedua kubu baik Islamis dan liberal di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut. Perubahan konstitusi tetap mempertahankan Islam sebagai agama negara, tetapi menambahkan sekularisme sebagai prinsip negara.

Kubu Islam sendiri tidak memegang kursi di Parlemen, namun menarik dukungan dari ratusan sekolah-sekolah Islam yang ada di negara itu.

Aksi demo, menyerukan untuk memprotes amandemen terbaru konstitusi yang menghapuskan kata-kata "Keimanan yang mutlak dan percaya kepada Allah".

Aktivis Islam juga ingin "sekularisme" sebagai prinsip negara dalam negara mayoritas Muslim ditiadakan

Aksi pemogakan nasional menentang amandemen juga diserukan oleh 12 partai Islam lainnya.

Aksi pemogokan dipelopori oleh Bangladesh Islami Andolon, salah satu dari segelintir partai-partai Islam kecil yang tidak memiliki perwakilan di parlemen namun berada belakang kubu oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) pimpinan mantan perdana menteri Begum Khaleda Zia, yang kembali mencoba untuk maju menjadi perdana menteri.(fq/wb)