Laporan: Mubarak Akan Minta Maaf kepada Rakyat Mesir

Presiden Mesir yang digulingkan Hosni Mubarak dan istrinya, yang keduanya ditahan dengan tuduhan korupsi, berencana untuk meminta maaf kepada rakyat dan melepaskan aset mereka dalam sebuah upaya putus asa mereka untuk mendapatkan amnesti, kata sebuah laporan pers.

Mubarak dikatakan tengah merancang surat yang akan disiarkan di televisi Mesir dan saluran TV Arab, meminta maaf atas nama dirinya dan keluarganya untuk setiap tindak pidana yang menyebabkan orang-orang menderit," menurut laporan yang diterbitkan dalam edisi hari Selasa (17/5) harian independen- Ash-Shorouk.

Mantan presiden ini juga akan meminta maaf atas setiap tindakan yang mungkin berasal dari informasi yang salah yang disampaikan kepadanya oleh penasihatnya," kata Al-Shorouk, mengutip sumber-sumber resmi Mesir dan Arab.

Mubarak dan istrinya saat ini ditahan di sebuah rumah sakit di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, setelah mereka berdua dilaporkan mengalami serangan jantung selama interogasi.

Mubarak juga akan mengatakan dia siap untuk menyerahkan asetnya kepada negara, kata surat kabar itu.

"Surat permintaan maaf presiden dan upaya melepaskan aset, ditujukan untuk mendapatkan amnesti dari dewan militer yang berkuasa di Mesir," kata laporan itu menambahkan.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada media bahwa banyak pihak, sebagian bedar media Mesir dan beberapa media Arab, telah menengahi mengenai hal ini, dan hal terjadi dalam kerangka hukum yang dapat diterima."

Dalam surat itu, Mubarak akan berpendapat bahwa ia pernah menjadi seorang prajurit tempur di angkatan bersenjata, membela bangsa tanpa ambisi untuk menjadi presiden, tapi berusaha untuk membawa tanggung jawab dan beban atas posisinya.

Dia akan mengatakan bahwa istrinya Suzanne bekerja pada proyek-proyek amal dalam upaya untuk melayani orang-orang Mesir.(fq/afp)