Proyek Yerusalem 2020 Israel Bakal Picu Perang yang Lebih Menyakitkan

Kementerian Agama Palestina di Gaza mengingatkan kemungkinan pecahnya "perang yang lebih menyakitkan" dengan Israel menyusul pengumuman rezim Zionis Israel yang akan meluncurkan proyek Yerusalem 2020.

Dengan proyek itu, Israel akan mengurangi populasi rakyat Palestina di Yerusalem menjadi hanya 20 persen saja dari total penduduk kota suci itu. Komite Kementerian Yerusalem dalam pernyataannya hari Senin (8/11) mengatakan, proyek tersebut juga akan melenyapkan tempat-tempat suci serta bangunan-bangunan Islam di sekitar Masjid Al-Aqsa, sebelum akhirnya Israel menguasasi masjid itu dan menghancurkannya untuk digantikan dengan kuil Yahudi.

Komite itu juga mengatakan bahwa Israel akan memindahkan orang-orang Yahudi ke Yerusalem dalam jumlah besar untuk mewujudkan target mereka menjadikan Yerusalem sebagai kota bagi orang Yahudi. Upaya itu sudah mulai dilakukan Israel dengan membangun ribuan apartemen dan sistem transportasi kereta api yang menghubungkan Tel-Avib dan Yerusalem.

Populasi orang Arab di Yerusalem jumlahnya sekitar 300.000 orang. Tapi jumlah itu menyusut menjadi 175.000 orang akibat kebijakan Israel antara lain pembangunan tembok pemisah yang mengisolasi 120.000 orang Arab, menolak kewarganegaraan sekitar 14.000 orang Arab dan penerapan Resolusi 1650 yang menyebabkan ribuan keluarga Arab di Yerusalem terpencar.

Warga Arab di Israel sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan akibat penjajahan Israel di wilayah itu sejak tahun 1948. Sementara itu, jumlah orang-orang Yahudi di Yerusalem terus meningkat dan populasinya sekarang mencapai lebih dari 200.000 orang. (ln/PIC)