Untuk Apa Helikopter-Helikopter Israel Mendarat di Bandara Arab Saudi?

Arab Saudi boleh membantah telah memberi tempat bagi militer Israel untuk membangun basis militernya di Saudi. Tapi pemberitaan sejumlah media massa internasional belakangan ini, menunjukkan bahwa militer Israel bersama sekutunya AS sudah menempatkan sebagian alat tempurnya di Saudi.

Mengutip pemberitaan FARS–salah satu kantor berita di Iran–situs Israel Haaretz menyebutkan bahwa sejumlah helikopter Israel baru-baru ini terlihat mendarat di Bandara Tabuk, Arab Saudi dan melakukan bongkar muat beberapa peralatan tempur yang dibawanya.

Untuk kepentingan pendaratan helikopter-helikopter itu, Bandara Tabuk membatalkan sejumlah penerbangan pada tanggal 18 dan 19 Juni kemarin. Seorang calon penumpang, warga Saudi, yang dimintai komentar soal pembatalan penerbangan pada hari itu, pada FARS mengatakan pihak Bandara Tabuk melakukan pembatalan tanpa memberikan alasan yang jelas.

Sebelumnya, surat kabar berbahasa Arab Al-Quds Al-Arabi pekan kemarin melaporkan tentang kapal-kapal perang milik AS yang melewati Terusan Suez, yang makin memperkuat spekulasi bahwa AS dan Israel dengan dukungan negara Mesir, sedang melakukan persiapan untuk menyerang Iran.

Surat kabar Inggris The Times sekitar dua pekan lalu juga menurunkan laporan bahwa Arab Saudi telah menyetujui untuk membuka wilayah udaranya bagi pesawat-pesawat tempur Israel, sebagai persiapan jika terjadi kemungkinan menyerang Iran. The Times juga menyebutkan bahwa pasukan Angkatan Udara Saudi sudah memulai latihan untuk memberikan pengawalan terhadap pesawat-pesawat Israel melewati jalur penerbangan yang lebih singkat untuk mencapai Teluk Persia.

Sementara itu, sepanjang pekan ini sumber-sumber di negara Mesir membenarkan kedatangan konvoi kapal perang AS di Terusan Suez. Sumber-sumber itu mengatakan, konvoi itu terdiri dari 11 kapal frigat dan kapal induk USS Harry S Truman yang bertenaga nuklir, dengan membawa pesawat-pesawat tempur AS. Konvoi tersebut masuk ke Terusan Suez di kawasan Laut Merah dari Mediterania.

Laporan Al-Quds Al-Arabi menyebutkan ketika konvoi kapal perang AS itu tiba, Terusan Suez ditutup selama beberapa jam dan kapal-kapal komersial dilarang masuk ke perairan itu. Beberapa saksi mata bahkan mengatakan bahwa kapal-kapal frigat Israel juga ikut serta dalam rombongan yang dikawal langsung oleh tentara-tentara Mesir.

Israel belum berkomentar atas pemberitaan tersebut, namun Arab Saudi dengan tegas membantah bahwa pihaknya "bekerja sama" dengan Israel meskipun laporan media massa mengindikasikan adanya "persekutuan" Arab Saudi, Mesir, AS dan Israel terkait masalah Iran. (ln/hrz)