Korps Da’i IMM : Media Harus Bijaksana Dalam Menyajikan Berita Kasus Pembunuhan Kartunis Dan Editor Majalah Charlie Hebdo

immEramuslim – Tindakan permusuhan terhadap umat Islam dengan berbagai cara termasuk provokasi melalui media telah menjadi-jadi. Semisal penerbitan kartun penghinaan Nabi Muhammad SAW seperti yang pernah terjadi di Denmark, Belanda,  dan baru-baru ini terjadi di Prancis oleh majalah Charlie Hebdo yang berujung dengan serangan pembunuhan dengan korban jiwa total 12 orang. Hal ini menjadi sorotan Korps Dai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat.

“Tindakan mereka terlalu berani dan ceroboh serta melecehkan Islam sehingga mengundang kemarahan umat muslim. Bagaimana tidak,  Nabi yang menjadi junjungan umat malah dijadikan kartun yang tidak pantas dan diterbitkan secara meluas. Dan ulah mereka seperti dilansir BBC Indonesia ternyata rutin terjadi sejak 2007 dan sempat membuat  Organisasi Kerjasama Islam OKI marah besar” ungkap Muhammad Syafii Pasaribu, dari Korps Dai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat.

Syafii Pasaribu mengatakan bahwa para pelaku pembunuh Kartunis dan Pemred Charle Hebdo yang menghina Nabi Muhammad adalah merupakan respon dan pengambilan sikap seorang penganut agama ketika akidahnya dilecehkan.

“Orang tua kita saja jika dihina pasti kita akan marah, ini Nabi Muhammad loh, junjungan umat Islam. Ya jelas umat muslim seluruh dunia marah. Sekali lagi saya katakan, mereka terlalu berani dan ceroboh. Walaupun, sebenarnya masih banyak cara lain untuk menyikapi tindakan ceroboh mereka. Tapi pihak pemerintah Prancis sebelumnya juga tidak tegas menyelesaikan kasus ini, sangat berbeda ketika kasus majalah yang memuat foto telanjang dada Kate Middleton  istri dari pangeran William, Prancis mengambil tindakan tegas akan kasus itu” tambah Syafii Pasaribu yang juga merupakan mantan penganut agama Kristen Protestan.

Korps Dai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat menghimbau kepada media untuk menyajikan berita mengenai kasus ini secara berimbang dan jangan didramatisir, seakan-akan Islam itu menjadi agama yang radikal. Padahal dibalik kasus pembunuhan itu ada peristiwa dimana penembak tidak melukai pegawai perempuan dengan alasan bahwa mereka tidak membunuh perempuan, namun ini luput dari pemberitaan media massa.

Korps Dai Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat