Tembok Hemat Perawatan

Tembok luar  rumah adalah area paling lebar yang terkena sinar matahari atau curahan hujan. Untuk itu sering kali kita membuatnya dengan ekstra biaya. Ada yang menggunakan cat eksterior yang tahan perubahan cuaca. Ada juga pelapis dinding waterproof yang kini sudah tampil dengan pilihan-pilahan warna menarik. Sebagian orang justru memilih bahan selain cat pelapis. Mereka memilih melindungi tembok luar dengan  keramik atau batu alam. Dengan alasan kelak akan membuat perawatannya mudah. tinggal di lap atau dibersihkan saja.

Ide melapisi dinding luar dengan bahan selain cat memang ada benarnya juga. Karena mengingat perubahan cuaca di negri kita cukup drastis. Dari suasana kering kerontang mendadak bisa hujan panas. Atau hujan deras tiba-tiba berubah menjadi sengatan matahari yang teramat terik. Sudah bisa dipastikan perubahan ini membawa dampak pada bangunan. Terutama tembok luar.

Netters eramuslim yang saya muliakan, ide pelapis dinding ini tentunya harus diiringi dengan konsep yang jelas dan benar. Karena jika salah membuat konsepnya , maka rumah akan nampak seperti rumah sakit karena dilapisi keramik putih polos yang monoton. Atau rumah bisa jadi nampak seperti kamar mandi karena pelapisnya adalah keramik yang terlalu banyak corak motifnya. Bahkan tidak sedikit rumah yang tampil seperti gua di hutan belantara. Karena dilapisi dengan keramik batu alam yang terlalu pekat dan susunannya berantakan.

Karena sering saya menghadapi kasus sejenis, maka saya tanmpilkan salah satu karya saya di daerah Pondok Bambu Jakarta Timur. Saat itu ayah dari teman saya ingin membangun rumah untuk putranya. Dengan konsep tropis yang hemat perawatan karena beliau adalah pensiunan yang tinggal di Jogja. Hingga rumah yang hemat dalam biaya perawatan harian atau tahunan akan menjadi perhatian utama.

Untuk itu saya pilih tembok luar dengan keramik terracota yang tampil dengan natural. Mirip dengan susunan batu bata merah alami. Ia disusun rapi di sepanjang tembok luar lantai dua. Dengan pembatas lis ban menyusur di atas kusen jendela. Membuat tampilan disainnya tidak membosankan. Karena masih ada bagian atas yang terkena cat tembok krem. Kolom tembok depan juga dibiarkan tanpa keramik terracota. Dengan pola seperti ini rumah menjadi segar karena tidak terlalu di dominasi oleh warna merah bata.

Lantai satu juga menggunakan keramik yang sama. Namun tidak sebanyak seperti lantai dua. Karena efek tampias air hujan terbesar ada di lantai dua. Hingga lantai dua menjadi pusat konsentrasi pekerjaan pelapis dinding . Dengan konsep seperti ini rumah tetap tampil sebagai rumah. Tidak seperti rumah sakit yang kaku karena warna merah bata identik dengan bagunan hunia. Tidak juga seperti kamar  mandi karena keramik terracota tampil dengan tekstur yang polos.

 

Demkian ide sederhana ini saya bagikan. Semoga bermanfaat bagi kita yang ingin melapisi tembok luar dengan bahan sekali cat tembok. Semoga bisa menjadi solusi bagi kita yang ingin menekan biaya perawatan rumah. Walaupun tidak bisa dipungkiri, melapisi tembok dengan cara seperti ini jelas lebih mahal dibandingkan cat. Namun dengan alasan mudah dan murahnya perawatan, maka konsep ini bisa menjadi pilihan kita.

Andan Nadriasta, ST – [email protected]