Hersubeno Arief: Prabowo Harus Belajar Dari Kasus SBY

Kekesalan para pendukung Prabowo-Sandi memuncak karena pada Idul Fitri kali ini, AHY dan adiknya Edhie Baskoro bersama istri memilih bersilaturahmi dengan Megawati dan Jokowi, BJ Habibie, dan Ny Shinta Nuriyah Wahid, tapi tidak ke Prabowo.

Sikap SBY dan keluarganya dianggap mengkhianati Prabowo-Sandi dan para pendukungnya. Mereka tengah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas kecurangan pada Pilpres 2019.

Ketika teman seiring sedang berjuang hidup mati, mereka sudah bercanda ria dan berswafoto bersama para lawan politiknya.

Kemarahan mereka kira-kira bisa disamakan “bahkan lebih” dengan marahnya para purnawirawan TNI, terutama korps baret merah atas penahanan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko dan Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Jiwa korsa (sesprit de corps) mereka terganggu. Tak ada cara lain, kecuali menyerang.

Bisa juga terjadi pada Prabowo maupun Sandi

Kasus yang menimpa SBY dan keluarga sesungguhnya bisa menimpa Prabowo dan Sandi. Para pendukung paslon 02 terutama kalangan emak-emak dan umat sedang mengamati dengan cermat berbagai manuver politik seputar rencana pertemuan Jokowi dengan Prabowo.

Bukan pertemuan itu yang dipersoalkan. Namun deal-deal politiknya di balik pertemuan itu yang menjadi persoalan.

Terlalu naif bila kita percaya apa yang dikatakan oleh SBY bahwa hal itu tak ada kaitannya dengan bagi-bagi jatah jabatan menteri, khususnya bagi AHY. Begitu juga dengan pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi.