Keledai Yang Dipukuli

Eramuslim.com

Oleh:M. Rizal Fadillah

DI suatu negeri para biksu, seekor keledai ingin turun gunung. Seorang biksu menuntunnya turun setelah barang bawaannya patung Budha dan lainnya dibawa di punggung keledai.

Setiba di keramaian, keledai kaget banyak orang mengambil posisi menyembah kepada keledai. Setelah awalnya bingung, akhirnya keledai berbangga diri, betapa dihormati bahkan disembah dirinya.

Keledai Yang Dipukuli

Keledai kembali ke gunung dengan prestise dan keangkuhan baru. Hingga ketika ada keramaian gong dan gendang suara rombongan pernikahan, keledai sengaja mendekat dan menghalangi.

Harapannya orang-orang akan menghormati dan menyembahnya seperti saat ia turun gunung. Tetapi apa yang terjadi ? Keledai itu justru dipukuli hingga luka karena menghalangi jalan.

Keledai mengadukan atas sikap berbeda orang-orang kepadanya. Biksu menerangkan bahwa sebelumnya orang menyembah itu karena di punggung keledai ada patung Budha.

Mereka bukan menyembah keledai tetapi menyembah apa yang ada di punggung keledai. Nah ketika tidak ada sesuatu di punggung keledai itu, maka keledai pun dipukuli atas keangkuhannya.

Begitulah perumpamaan kekuasaan. Seorang Raja atau Presiden didekati, dihormati, bahkan disembah, karena kekuasaan di punggungnya. Bukan personal Raja atau Presiden itu sendiri.

Ketika Raja atau Presiden itu sudah tidak berkuasa lagi, maka, jika dia tidak berubah karakter, pasti akan dipukuli oleh rakyatnya. Raja atau Presiden yang dungu seperti keledai.