Propaganda Rusia: Senjata Makan Tuan

Jokowi kembali mempertegas bahwa beliau bukan antek asing, terbukti Jokowi melakukan nasionalisasi aset negara seperti Blok Mahakam, Rokan, Freeport dan banyak lagi  yang masih diperdebatkan kedua paslon.

Beliau mengatakan selama empat tahun lamanya menahan diri ngak menyerang dan sekarang tuduhan antek asing nampaknya di-counter habis-habisan.

Incambent memakai strategi ofensif, barangkali ini bagian dari strategi Jokowi dengan menyerang balik, agar tuduhan, serangan dan narasi negatif yang di alamatkan ke Jokowi mulai sedikit mereda, hasilnya Prabowo tidak terlalu sering melancarkan serangan ofensif dengan pendekatan ‘Game theory’ propoganda politik ke kubu petahana.

Sekaligus incambent bisa saja ingin melihat seberapa kuat daya tahan/kemampuan bertahan sang penantang dari serangan balik yang dilancarkan secara ofensif oleh kubu incambent.

Oleh karena itu, kalau kita in-zoom lebih dekat, sepertinya ada kecemasan  petahana nampaknya dalam pendekatan post truth, opini yang terus berulang-ulang bisa menjadi fakta sebuah pembenaran. Ketika elektabilitas itu mulai kompetitif, incambent mulai sedikit panik dan terancam dengan politik propoganda ala rusia sang penantang, membela diri dan sekaligus melakukan strategi ofensif terhadap sang penantang dianggap sebagai pilihan yang sudah tepat.