Wasiat Pak Dirman: Pertahankan Rumah dan Pekarangan Kita Sekalian!

Eramuslim.com – Geopolitik adalah science of the state, kata Karl Haushofer, ilmu negara yang mencakup aspek politik, geografi, ekonomi, antropologi, sejarah dan hukum. Dan Frederich Ratzel merumuskan, hanya bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup dan membenarkan (melegitimasi) hukum ekspansi.

Bung Karno (BK) lain lagi. Ia menyatakan, bahwa untuk mengetahui bagaimana suatu bangsa menjadi besar, maka harus mengetahui geopolitik bangsa itu. Jadi, geopolitik menurut BK ialah ilmu yang berkaitan dengan lahirnya suatu negara (sejarah), bangsa dan tanah air (budaya), cita-cita dan ideologi (filsafat) yang disepakati oleh suatu bangsa yang menegara. Akhirnya, dengan memahami geopolitik, setiap pemimpin, selain tak mudah terseret berbagai persoalan bangsa yang bersifat SARA, hilir lagi sektoral, juga ia tidak terombang-ambing oleh kepentingan para adidaya.

Nasehat geopolitik Pak Dirman lebih singkat dan strategis sepanjang zaman: “Pertahankan rumah dan halaman pekarangan kita sekalian”. Itulah hakiki agenda Kepentingan Nasional RI (KENARI).

Selanjutnya, apabila inti geopolitik adalah ruang (living space) atau lebensraum; maka geostrategi merupakan manifestasi kesadaran ruang (space consciusness) sebuah bangsa secara utuh dan konsisten. Dan geostrategi telah teruji sebagai the best way to reach the goal. Cara terbaik untuk mencapai tujuan di berbagai peristiwa; sedang inti geoekonomi ialah water, food and energy security. Jaminan pasokan atas air (bersih), pangan dan energi dalam negara. Mengapa begitu, sebab negara model apapun, dimanapun, dan hingga kapanpun niscaya ingin meraih geoekonomi demi kepentingan rakyat melalui geostrategi berbasis konsepsi masing-masing geopolitik.