Waspadai Neo-Komunis

Singkatnya, kebanyakan rakyat Indonesia masih menjadi rakyat yang sangat baik, sangat penyabar, yang masih bisa tersenyum di saat ditindas, yang masih tertawa-tawa di saat keringatnya diperas, dan masih mau-maunya foto selfie dengan para tiran yang menghisap mereka sambil tertawa genit layaknya sepasang kekasih. Jika komunisme diibaratkan api, maka rakyat Indonesia saat ini masih berupa rumput basah yang berada di dalam genangan empang yang penuh air.

Dalam teori asli Komunisme yang digagas Marx, situasi dan kondisi rakyat Indonesia sekarang masih sangat-sangat jauh dan sama sekali belum kondusif untuk suatu gerakan komunisme. Jika pun ada yang ingin kembali membangkitkan komunisme, katakanlah membangkitkan PKI, maka itu tidak lebih dari para avonturir, aktivis petualang, yang sama sekali jauh dari teori asli Marxis itu sendiri. Yang ini memang harus digebuk, tapi jangan sampai menghabiskan energi seluruh komponen bangsa. Pantau saja terus oleh mereka-mereka yang kompeten, tidak perlu berteriak-teriak di tengah jalan melibatkan satu negara. Bahasa gaulnya: Jangan lebay.

Dalam kalimat pembukaan Manifesto Komunis, Marx menulis: “Ada hantu yang membayangi Eropa, Hantu Komunis…” Kebangkitan PKI di Indonesia memang masih berupa hantu, dan cilakanya ada saja pihak-pihak yang berkepentingan dengan Pilpres 2019 menunggangi polemik ini untuk memoles citranya agar disayangi rakyat. Padahal dia saat ini masih menjadi bagian dari elit kekuasaan, dengan kata lain semua yang dilakukannya, semua yang dikatakannya, atas restu penguasa. Sayang, banyak rakyat kita yang cuma melihat aktingnya sebagai Good Cop yang bagus, didukung oleh media massa yang berkepentingan dan lugu-lugu nan lucu.

Yang sungguh-sungguh harus diwaspadai sekarang adalah Neo-Komunisme. Namanya bisa saja bukan “PKI”. Namanya bisa saja ini dan itu yang terdengar sangat bagus namun sesungguhnya jahat sekali.

Bagi yang melek sejarah, dulu kita kenal adanya Gerakan Semangka. Kulit Hijau dan isinya Merah. Gerakan ini seolah-olah agamis di luar tapi  didalamnya punya agenda Marxistis. Itu dulu. Sekarang yang benar-benar menjadi BAHAYA bagi bangsa ini adalah gerakan: “Semangka Kulit Kuning Isi Merah”. Inilah biang dari gerakan Neo-komunisme dunia dewasa ini.

Semangka Kuning Isi Merah adalah suatu gerakan kaum Komunis, Kaum Merah, yang menampakkan diri keluar sebagai Kapitalis-Borjuasi. One State Two System. Ke dalam dia Komunis, tapi kebijakan keluar sangat teramat Kapitalis. Ini sama saja dengan Tentara Merah yang membelot terhadap Karl Marx dan menjadi muridnya Max Weber dan Adam Smith. Semangka Kulit Kuning Isi Merah bisa dilihat dari bendera negara itu yang juga berwarna Merah dan Kuning. Coba saja ketik google: Satu Negara Dua Sistem. Gerakan ini digagas oleh Deng Xiaoping dan disahkan pada Januari 1982.