Buttho-Sharif, Hanya "Nikah Mut'ah" Politik

“Itu pernikahan mut’ah politik”. Demikian istilah yang dilontarkan sejumlah pengamat politik Pakistan terhadap fenomena Buttho dan Sharif yang kini “bergandengan” untuk menjatuhkan Musharraf.

Buttho-Sharif diprediksi berkeras untuk bisa menyatukan kekuatan politiknya hanya untuk sementara waktu, tapi kemudian akan bercerai kembali.

Pengamat politik Pakistan Ikram Seigal mengatakan, “Koalisi Bhutto-Sharif sebagai perpaduan dua pemimpin kelompok oposisi Pakistan hampir sama dengan pernikahan mut’ah politik antara mereka. Sharif dan Bhutto mempunyai perbedaan ideologi politik mendasar dan sudah terjadi sejak lama. ”

Karenanya, Seigal memandang bahwa perpaduan kekuatan Buttho-Sharif tidak akan lama. “Buttho dengan berbagai manuver politiknya akan menggunakan Sharif sebagai media mencapai ambisi politiknya. Sharif harus ingat bahwa Buttho secara pribadi adalah orang yang sulit untuk dipercaya, ” ujar Seigal.

Karena faktor mendasar itu, menurut Siegal, Nawaz Sharif harusnya tidak mudah begitu saja untuk bergandengan tangan dengan Buttho. “Buttho semata hanya ingin menarik dukungan masyarakat di Punjab yang beberapa tahun lalu telah meninggalkannya karena sikap politik Buttho yang dianggap abstrak dan tidak jelas, ” ujar Seigal.

Buttho dan Sharif sebelum ini juga pernah menjalin koalisi, tepatnya di tahun 2001. Kala itu, keduanya menamakan diri “Koalisi untuk Mengembalikan Demokrasi” yang juga menentang pemerintahan Musharraf. Tapi nyatanya, Bhutto berkhianat terhadap koalisi tersebut karena pada September lalu, ia berjabat tangan untuk berbagi kekuasaan dengan Musharraf, sebuah langkah yang menyebabkannya bisa kembali lagi tinggal di Pakistan sejak tujuh tahun di pengasingan.

Dalam konteks ini, Shamim Akhtar, seorang pengamat politik dan mantan kepala Bidang Hubungan Internasional Universitas Karachi, mengatakan, “AS tidak suka pada Sharif. Tapi Buttho tidak akan gegabah mengundang kemarahan AS dengan sikapnya menggandeng Sharif. Semua yang dilakukan Buttho tidak lain hanya untuk melakukan tekanan kuat terhadap Musharraf sampai bisa turun dari kursi presiden.

Sharif dan Buttho adalah dua musuh politik di akhir tahun ’80-an dan ’90-an. Keduanya pernah menjabat dua kali sebagai PM Pakistan. Dan keduanya saling menjatuhkan untuk menduduki jabatan tersebut. Lalu, Musharraf menumbangkan pemerintahan Sharif melalui kudeta militer tahun 1999. (na-str/iol)