Buya Yahya Ditanya Tentang Hukum Wanita Menjadi Khatib: Hati-hati Pemikiran “Konyol” Emansipasi dan Kesetaraan Gender

Eramuslim.com – Pembicaraan terkait wanita menjadi khatib Jumat di Ponpes Al Zaytun cukup ramai di media sosial belakangan ini. Buya Yahya pun angkat bicara dan meminta masyarakat berhati-hati dengan pemikiran konyol kesetaraan gender, karena wanita sudah dimuliakan di dalam Islam.

Buya Yahya menyampaikan penjelasannya terkait isu wanita menjadi khutbah di depan jemaah pria melalui
kanal YouTube Al-Bahjah TV yang dibina oleh Buya Yahya. Tauziah itu berjudul ‘Bolehkah Perempuan Khutbah Ied?”

Buya Yahya menegaskan bahwa dalam Islam, wanita tidak bisa disamakan dengan hak-hak pria. Ia menentang anggapan bahwa agama Islam tidak adil bagi kaum wanita, khususnya terhadap masalah hukum agama.

Buya Yahya mengatakan, Allah SWT telah mengatur semuanya secara adil, baik untuk kaum pria dan wanita.

“Wahai wanita jangan sekali-kali menganggap agama [Islam] itu tidak adil, [sebaliknya] sangat adil. Wanita itu dimuliakan.

“Kalau ada yang dilarang untuk kaum wanita, juga ada untuk kaum pria. Seimbang!”

“Jadi jangan dianggap, ‘Woh, semua wanita jadi nggak boleh, nggak boleh, nggak boleh’,” jelas Buya Yahya, dikutip Kamis, 4 Mei 2023.

Buya Yahya memahami bahwa hal ini berkaitan dengan seruan-seruan kesetaraan gender yang terjadi di dunia Barat.

Soal kesetaraan bagi kalangan wanita, urai Buya Hamka, sejatinya Allah SWT sudah memuliakan wanita dalam agama Islam.

“Ini termasuk yang sering kita dengar seruan kesetaraan gender, ada kesamaan dengan kesetaraan gender. Mau apa?” tegas Buya Yahya.

Beri Komentar