AS telah mengirim mantan duta besar untuk Mesir, Frank Wisner, ke Kairo di tengah meningkatnya tekanan kepada presiden Hosni Mubarak untuk mundur dari jabatannya.
Juru bicara Departemen Negara, PJ Crowley, mengatakan Wisner "memiliki kesempatan untuk mendapatkan perspektif tentang apa yang mereka pikirkan dan apa ide-ide mereka dalam proses ini dan kami jelas terpanggil untuk itu."
Masih berjalan hati-hati pada tali diplomatik yang menegang, Gedung Putih bersikeras bahwa Presiden Barack Obama tidak menyerukan Mubarak untuk mundur setelah seminggu protes jalanan menentang dirinya dan AS berkata terserah kepada rakyat Mesir untuk memutuskan masa depan mereka sendiri.
Obama telah menyuarakan keprihatinannya, bahwa upaya AS untuk memasukkan dirinya ke dalam situasi ini bisa menjadi bumerang bagi AS.
Namun, Amerika Serikat mulai berpikir tentang implikasi jangka panjang dari unjuk rasa dan skenario apa yang mungkin terjadi selanjutnya, menurut seorang analis yang hadir pada pertemuan Gedung Putih.
Ribuan pengunjuk rasa yang marah telah bersumpah untuk turun ke jalan di Kairo pusat sampai mereka berhasil menggulingkan rezim Mubarak. (fq/prtv)





