Furqon Yang Nyaris Hilang

Pagi tadi(16/11) Komplek Perumahan Griya Tugu Asri Kelapa Dua Depok dipadati oleh kendaraan bermotor yang antri masuk ke perumahan tersebut menuju masjid Darussalam. Masyarakat datang berbondong-bondong, bukan saja warga komplek perumahan tersebut, dari berbagai penjuru, mereka ingin mengikuti sholat Iedul Adha ynag diselenggarakan pengurus masjid Darussalam.

Pagi tadi memang tidak banyak yang menyelenggarakan sholat Ied, banyak alasan yang diungkapkan kenapa mereka tidak melaksanakan sholat Ied pagi ini. Padahal kita tahu bahwa penentuan Iedul Adha berdasarkan wukuf di Arafah, bukan ru’yat hilal. Karena wukuf jatuh pada senin 15/11, maka bagi kita yang tidak melakukan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa pada hri itu (senin 15/11) dan tentunya selasa (16/11) ummat Islam disunnahkan melakukan sholat Iedul Adha dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban.

"Jadi, sejak kapan Iedul Adha ditentukan dengan ru’yat hilal?", ujar Ihsan Tanjung yang menjadi penceramah pada sholat Ied pagi itu. Memang, seringkali ummat dibuat bingung oleh ulah dan gaya para pemimpin negeri ini. Ketika belum menjadi pejabat berani dan tegas untuk urusan syariah, tapi setelah mendapat jabatan, mereka loyo, tidak pumya izzah.

Ihsan Tanjung juga juga menyinggung masalah dosa-dosa yang dilakukan manusia di negeri ini, mulai dari korupsi, perzinahan, illegal logglng, manipulasi jabatan, membuat agama baru atas nama Islam, kemusyrikan dan masih banyak lagi yang lain. Hampir tidak ada lagi furqon (pembeda) dalam diri para pemimpin negeri ini. Mereka mengaku muslim, tapi mencampur adukan yang haq dengan yang bathil. Kemana jiwa furqon mereka? Ya Allah berikanlah hidayah kepada kami dan penguasa negeri ini, agar negeri ini terhindar dari musibah yang berkesinambungan. (M. Zakir Salmun)