Satu dari Dua Warga Kesulitan Akses Air Bersih

Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) memanfaatkan momen hari air sedunia World Water Day untuk kampanye wakaf sarana air bersih bagi daerah terpencil.

Sekitar 15 relawan berkaos putih bertuliskan One Action for People sambil menunjukkan botol berisi air keruh, mereka membagikan brosur mengenai pentingnya berwakaf sarana air bersih kepada pengendara yang melintas, Selasa (22/3) pagi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

Menurut CEO dan Founder BWA Heru Binawan, kampanye air bersih ini mempunyai dua tujuan. Pertama, membangun kesadaran masyarakat bahwa krisis air bersih juga melanda Indonesia. “Pada 2009 World Bank merilis data satu dari dua warga Indonesia kesulitan akses air bersih!” ujarnya.

Kedua, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi melalui wakaf untuk membantu saudara-saudara mereka di daerah yang membutuhkan. “Jangan lupa, wakaf itu bagian dari amal jariah yang pahalanya terus mengalir meskipun kita telah meninggal, selama wakaf tersebut masih dimanfaatkan,” pesannya.

Heru pun menegaskan bahwa wakaf itu tidak hanya berupa pembangunan masjid atau sarana kuburan, tetapi banyak penyediaan sarana lainnya yang terkategori wakaf . “Penyediaan sarana air bersih pun merupakan bagian dari wakaf!” tegasnya.

Menurutnya, shahabat Utsman bin Affan ra telah mencontohkan wakaf sarana air bersih. “Beliau membeli sumur Raumah dari seorang Yahudi, sehingga siapa saja dapat meminumnya tanpa harus bayar!” ungkapnya. Karena sebelumnya orang Yahudi tersebut telah mengkomersilkan air bersih dari sumur tersebut.

“Tentunya yang diharapkan Shahabat Utsman adalah pahala yang terus mengalir dari Allah SWT!” pungkasnya. (joy)