Amerika: Kerajaan Superpower Di Tepi Jurang (3)

Pemerintah federal AS saat ini sudah menaikan pembayaran bunga sebanyak 8 persen dari pendapatan pada tahun 2009, menjadi 17 persen tahun 2019 nanti, meskipun tingkat pertumbuhan tetap rendah. Bahkan jika tingkat pendatapan naik pun dan ekonomi berjalan sedikit stabil, AS hanya akan mendapatkan sampai 20 persen lebih cepat. Dan sejarah menunjukkan bahwa setelah negara menghabiskan seperlima penghasilan negara untuk membayar utang, negara tetap akan punya masalah.

Ini semua terlalu mudah untuk menemukan negara dalam lingkaran setan yang semakin menurun kredibilitasnya. Para investor tidak percaya bahwa negara dapat membayar utangnya, sehingga mereka menekan biaya bunga yang lebih tinggi, yang membuat posisi negara—dalam hal ini, AS—lebih buruk lagi.

Hal ini jelas, masalah besar untuk negara besar itu daripada sebuah pulau kecil di Atlantis, karena satu alasan sederhana. Karena pembayaran bunga memakan anggaran, maka akan ada sesuatu yang harus dikeluarkan dan ada sesuatu yang lain pula yang hampir pasti selalu menggeoroti pertahanan pengeluaran. Menurut CBO, penurunan yang signifikan dalam anggaran federal sudah seperti adonan yang dimasukkan ke dalam kue. Rencana Pentagon saat ini, anggaran pertahanan dari 4 persen sekarang menjadi 3,2 persen dari PDB pada tahun 2015 dan menjadi 2,6 persen dari PDB pada 2028.

Maka, pada rencana jangka panjang, mungkin pada 2039, pengeluaran kesehatan meningkat dari 16 persen menjadi 33 persen dari PDB (sebagian uang mungkin akan membuat rakyat AS kadaluarsa lebih cepat). Tapi pengeluaran segala sesuatu selain kesehatan, jaminan sosial, dan pembayaran bunga, turun dari 12 persen menjadi 8,4 persen.

Begitulah kerjaan Amerika akan tenggelam. Dimulai dengan ledakan utang, dan diakhiri dengan pengurangan yang terelakkan dari sumber daya yang tersedia untuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Itulah sebabnya rakyat AS benar-benar khawatir tentang krisis utang Amerika. Menurut laporan Rasmussen baru-baru ini, 42 persen orang Amerika sekarang mengatakan bahwa “Tidak” untuk pemotongan anggaran kesehatan.

Jika Amerika Serikat tidak segera datang dengan rencana yang kredibel untuk mengembalikan keseimbangan anggaran federal selama lima sampai 10 tahun, bahaya ini sangat nyata bahwa krisis utang dapat mengakibatkan melemahnya kekuasaan besar Amerika.

Semua presedennya sudah terjadi. Spanyol gagal dalam membayar utangnya sebanyak 14 kali antara 1557 dan 1696 dan menyerah pada inflasi akibat kelebihan Dunia Baru. Sebelum revolusi, Prancis menghabiskan 62 persen dari pendapatan negara untuk membayar utang pada 1788. Kekaisaran Ottoman mati dengan cara yang sama: pembayaran bunga meningkat 15 persen dari anggaran tahun 1860 menjadi 50 persen pada tahun 1875. Dan jangan lupakan Inggris. Pada tahun-tahun peperangan, pembayaran bunga memakan 44 persen dari anggaran Inggris, sehingga sangat sulit untuk mempersenjatai kembali dalam menghadapi ancaman Jerman baru.

Sebut saja ini arimetika fatal tentang kejatuhan sebuah kerjaan. Tapi, tanpa reformasi fiskal yang radikal, semua itu tak sangsi lagi, akan terjadi pada Amerika. HABIS

(sa/newsweek)