Arsip Tulisan 1953 Tentang Pemberontakan PKI Madiun

Sebagaimana lazimnya dalam sejarah kekuasaan Komunis, mereka melakukan pembersihan untuk langkah pertama. Orang-orang yang menentang komunis dibersihkan lebih dahulu, sehingga kemuasaan Komunis dapat ditanamkan dengan tidak ragu-ragu. Di tiap-tiap negeri yang jatuh di tangan Komunis, pembersihan dilakukan. Pelajarilah sejarah negara-negara Komunis. Pembersihan-pembersihan terhadap lawan politik adalah suatu feit atau kenyataan sejarah. Membantah ini artinya memungkiri terbit matahari di timur di waktu pagi.

Berkenaan dengan pembersihan yang dijalankan oleh pemerintahan Komunis di Madiun, setelah mereka berkuasa di sana, surat kabar Mestika [di] Medan pada tanggal 2-10-1948 antara lain menulis sbb:

 

Berpuluh-puluh guru agama, pemimpin-pemimpin rakyat, pegawai negeri dan guru-guru telah dibunuh atau ditangkap di Madiun oleh kaum Komunis. Mereka itu termasuk golongan orang-orang yang terpelajar di antara rakyat Indonesia. Jika mereka sudah disingkirkan, maka dengan mudah rakyat dapat menjadi mangsa propaganda Komunis.

Sewaktu tentara Republik Indonesia memasuki Madiun, ternyata semua orang-orang yang ditangkap itu telah habis dibunuh oleh kaum Komunis.

Suara Indonesia Merdeka [edisi] tanggal 6-10-’48 mengumumkan keterangan yang diterima dari pihak militer (TNI) sbb:

Di dalam satu gedung (di Madiun) ditemukan mayat-mayat dari anggota TNI. Rupanya, sebelum ditembak mati, mereka telah disayat-sayat lebih dahulu, sehingga tak mungkin mengenal bentuknya lagi. Lantai gedung itu telah ditutupi dengan darah setebal 2 cm. Kepala Polisi Keresidenan juga telah dibunuh dengan cara kejam oleh tentara partai PKI –Muso.

Pegawai-pegawai negeri di Magetan dibunuh semuanya. Lurah-lurah Republik dilenyapkan dengan tidak meninggalkan jejak.

“Front Nasional” no. 3098 tanggal 26-10-1948 memuat laporan pandangan mata dari seorang pembantu dari Madiun, antara lain: (Bersambung ke halaman 39){28}