Ibnu Khaldun, Asal Kehancuran Negara dan Peradaban

Eramuslim.com -Apakah negara bubar hanya khayalan arau fiksi dalam novel dan komik? Jawabnya ternyata: tidak sama sekali! Banyak negara tengelam dalam dasar sejarah. Hanya sedikit negara yang mampu bertahan lama, Dan memang banyak orang yang alpa dengan menganggap eksistens negara itu sebuah kenyataan kekal dan final.

Soal bubarnya negara pun telah dtulis di Republika sudah ditulis pada 20 Oktober 2016, ketika memuata buah pikiran pegiat sejarah Islam, Ilham Martasyabana. Dalam tulisan dia membahas tulisan seejarawan besar Muslim, Ibnu Khaldun (1332-1406 M), mengartikan sejarah dalam kitabnya yang fenomenal Muqaddimah sebagai “catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia”.

Ibnu Khaldun mempelajari tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan, tentang revolusi dan pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan lain. Dan sebagai akibatnya, kemudian timbul kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam kegiatan dan kedudukan orang. Baik itu untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan, dan umumnya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.

foto: detik.com

Sebagai seorang sejarawan konsep-konsep sejarah pun bermunculan dari penjelasan Ibnu Khaldun tersebut, mulai dari “umat manusia”, “peradaban”, “watak masyarakat”, “solidaritas golongan” (ashobiyah), “revolusi”, “pemberontakan”, “kerajaan”, “negara”, “tingkatan dalam masyarakat”, “ilmu pengetahuan dan keterampilan”, “kemajuan” hingga “perubahan” atau “proses”.” Ilmu sejarah bagi Ibnu Khaldun adalah ilmu yang sangat urgen bagi umat manusia di samping sangat digemari berbagai kalangan.