Mien Uno ke Kakak Sandiaga: Jaga Adikmu, Nak

“Lihatlah Ma, kondisi real kehidupan saudara kita sebangsa setanah air.”

Sandiaga menyakinkan Ibunda bahwa kondisi kemiskinan struktural ini tidak bisa di selesaikan dengan sekedar memberikan bantuan sembako.

Kemiskinan telah merambah ke seantero nusantara. Harus ada kebijakan publik secara makro yang mampu mengangkat kehidupan mereka ke taraf kehidupan lebih layak.

Ini untuk pertama kali awak secara langsung menyaksikan orasi seorang Mien Uno. Pakar pendidikan khusus dalam tata krama memang sangat santun. Lancar berbicara, sistematis, fokus dan kronologis.

Ada nilai tambah ketika berbicara sepenuh hati sembari menyapa kami sehingga waktu pertemuan terasa sangat singkat.

Mien Uno : “akhirnya saya mengizinkan Sandi terjun ke politik walau tetap dengan kegelisahan seorang Ibu.”

Satu pesan menjadi pemimpin nasional bukan mencari kekuasaan tetapi bekerja sepenuhnya untuk kemaslahatan rakyat.

Lebih lanjut Ibu Mien Uno berpesan bahwa sesungguhnya jabatan itu amanah. Insha Allah Ananda bisa berbuat lebih banyak membuat kebijakan permanen di bidang ekonomi untuk mengangkat derajat kehidupan kaum dhuafa.

Kehadiran Sandiaga di pentas politik Indonesia memang agak unik. Awak melihat keseriusan anak muda ini ditinjau dari kesediaan meninggalkan zona nyaman. Paling tidak sudah 2 kali meninggalkan zona nyaman untuk berjuang memasuki zona lain yang lebih menantang.