Aktivis: Janji Jokowi Reformasi Agraria, Bukan Bagi-Bagi Sertifikat

Eramuslim – Aktivis sosial Syahganda Nainggolan mendukung pernyataan Amien Rais soal ketimpangan kepemilikan lahan di Indonesia. Dalam kritik tersebut, mantan ketua MPR ini menyebut pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah berbohong soal janji reforma agraria.

Syahganda menjelaskan bahwa kritik yang disampaikan Amien didasarkan pada janji Jokowi dalam Nawacita. Salah Satu poin yang digarisbawahi adalah terkait agenda reforma agraria.

“Persoalan Amien bilang Jokowi bohong, menunjukkan bahwa Jokowi punya janji di Nawacita mau lakukan reforma agraria, bukan bagi-bagi sertifikat,” ujar Syahganda dalam diskusi bertajuk Sertifikasi Tanah: Manipulasi atau Reformasi Agraria di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya membeberkan perbedaan sertifikasi tanah dengan reforma agraria. Sertifikasi tanah, kata Syahganda, lebih bertujuan untuk mempercepat pelayanan birokrasi. Sementara reforma agraria dilakukan untuk merombak struktur ekonomi yang timpang melalui redistribusi sumber agraria.

“Sertifikasi tanah hanya pelayanan publik, seperti orang mau buat KTP, tinggal datang, foto, jadi. Hanya memperkuat kepemilikan,” katanya.

Syahganda mengatakan, kritik tersebut juga cocok dengan hasil penelitian Megawati Institute yang memotret fenomena menguatnya oligarki serta agregasi penguasaan lahan di Indonesia.

“Ada 10% orang kuasai 75% lahan di Indonesia. Kritik itu pernah disampaikan Megawati Institute. Kritik ini kalau bukan Amien yang omong orang gak akan denger,” tandasnya. (tsc)