Anies Kalah di DKI Jakarta tapi PKS Menang, Ini Alasannya Kata Mardani

eramuslim.com – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera menanggapi ihwal unggulnya partainya pada Pileg 2024 di Provinsi DKI Jakarta. Di sisi lain, capres yang diusung PKS, yaitu Anies Rasyid Baswedan, malah kalah melawan Prabowo Subianto.

Padahal, Anies adalah gubernur DKI periode 2017-2022. Menurut Mardani, ada faktor pemetaan suara di setiap kota administrasi dari hasil Pileg dan Pilpres 2024 di DKI Jakarta tersebut.

“Kalau dilihat memang PKS menang di DPR RI, kita lima suara, PDIP empat (suara), tadinya (2019) kita lima, PDIP tujuh. Di DPRD Provinsi kita menang juga, jadi secara umum PKS menang, tapi kalau di-zoom kita menang di tiga (kota), Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat,” ujar Mardani kepada Republika.co.id di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).

“Anies di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat menang juga,” kata Mardani menambahkan.

Namun, rupanya, sambung dia, di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu, PKS tak unggul.

Kondisi yang sama juga dengan perolehan suara capres Anies yang kalah di tiga wilayah tersebut.

“Sayangnya memang di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat enggak terlalu tebal kemenangannya (Anies) dibanding di Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu,” ujar Maradani.

Anggota Komisi II DPR RI tersebut menganalisis, perolehan suara yang terpetakan dan tidak memenangkan Anies pada Pilpres 2024 di DKI Jakarta itu dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, demografi masyarakat urban atau rural dan latar belakang pendidikan masyarakat.

“Selama ini Mas Anies kuat sekali di perkotaan dan pendidikan, tapi di rural yang ekonomi bawah dan pendidikan bawah (tidak kuat), mungkin itu catatan kita harus diperbaiki,” kata Mardani menegaskan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta merilis data hasil perhitungan perolehan suara DPRD DKI dan DPR RI di tingkat Provinsi DKI Jakarta. Data itu bersumber dari berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara tingkat KPU Provinsi DKI Jakarta.

Dalam perolehan suara DPRD DKI Jakarta, PKS menjadi jawara dengan raihan 1.012.028 suara. Angka itu merupakan seperenam dari total suara sah parpol dari dapil Jakarta 1 hingga dapil Jakarta 10 sebanyak 6.067.241 suara.

Kemudian, dalam perolehan suara DPR RI, PKS juga menduduki posisi nomor satu di tingkat Provinsi DKI Jakarta. Dari total 18 partai politik, PKS menjadi juara dengan perolehan DPR RI tingkat Provinsi DKI Jakarta sebanyak 1.143.912 suara atau 19 persen.

PKS mengungguli PDIP di posisi kedua dengan raihan 941.794 suara atau 15,65 persen. Capaian itu merupakan penurunan bagi PDIP yang menang di DKI Jakarta pada Pileg dan Pilpres 2019.

(Sumber: Republika)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Kita sudah bisa melihat demografi masyarakat di Jakarta Utara dan Barat, disitu pembangunannya berkonsep menggusur atau membuat penduduk pribumi terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya karena terdesak dengan arah kebijakan pengembangan kawasan itu.

    Jadi modelnya mirip Singaporisasi, bahasa kasarnya biar lebih mudah dipahami, tujuannya untuk meminimalkan penduduk pribumi sehingga yg minoritas bisa perlahan menjadi mayoritas di kawasan itu.

    Dan mereka para minoritas itu rata-rata cerdas dan memiliki pemahaman politik yg baik.
    Mereka-mereka inilah yg termasuk pihak yg biasa melempar tuduhan politik identitas pada awalnya…. karena sebetulnya yg sadar pengetahuan dan realita tentang identitas itu adalah golongan mereka sendiri.