Diduga Ditelantarkan Nakes, Nyawa Ibu Hamil dan Bayinya Tak Terselamatkan

(Foto: Istimewa)

eramuslim.com – Kabar duka datang dari Palembang. Istri dan calon bayinya meninggal diduga karena ditelantarkan oleh bidan Puskesmas. Kejadian itu terjadi di Puskesmas Pauh, Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.

Setelah kabar itu viral, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru membentuk sebuah tim investigasi untuk menyelidiki kasus tersebut.

Tim tersebut dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Trisnawarman. Anggota lainnya termasuk Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang, dr Siti Khalimah, dan Direktur RS Siti Fatimah Palembang, dr Syamsuddin Isaac Suryamanggala.

Sebelumnya, kabar ini viral setelah suami korban, Lika Santosa curhat di media sosial. Melalui akun Facebook @adiwinarso.adiwinarso.7.

Lika mengisahkan, waktu itu 9 Mei 2023, sekitar pulul 21.00 WIB. Malam itu, Lika membawa istrinya ke Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara lantaran hendak melahirkan.

“Jam setengah 1 lewat, istri saya pecah air ketuban. Sampai jam 2 belum juga lahir. Jam 3 belum juga lahir,” tulis Lika lewat akun Facebook pribadinya, dikutip fajar.co.id, Rabu (31/5/2023).

Dalam pengakuannya, Lika bilang tenaga kesehatan (nakes) tidak acuh. Bahkan terkesan menelantarkan. Hingga akhirnya, pada pukul 5 pagi keesokan harinya, istri Lika dirujuk ke Rumah Sakit AR Bunda.

“Sampai di rumah sakit, istri saya tidak bisa diselamatkan. Istri saya meninggal saat baru datang. 2 nyawa tidak selamat,” tulis Lika.

Ia merasa kesal dengan petugas medis di puskesmas lantaran dinilai tak sigap memberikan penanganan.

“Harusnya mereka cepat-cepat ngasih rujukan kalau satu jam saja sudah pecah ketuban belum lahir, ini malah lari ke ruangan katanya mau tidur dulu,” herannya.

Lika mengaku sudah melaporkan kejadian yang dialami istrinya dan meminta kejelasan dari Kepala Puskesmas Pauh. Namun, tampaknya pihak Puskesmas Pauh tak melakukan tindakan apapun sehingga ia pun mencurahkan isi hatinya di media sosial.

“Karena saya masih menunggu, itu sudah dilapor kepada pimpinannya, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, itulah makanya saya viralkan,” kata Lika.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar