Erick Thohir Bilang Vietnam Ingin Belajar Food Estate Indonesia, TPD AMIN: Mau Belajar Kenapa di Indonesia Gagal?

eramuslim.com – Belakangan ini nama Erick Thohir terus menjadi buah bibir. Hal itu tidak lepas dari pernyataannya soal Vietnam yang mencuri perhatian publik.

Seperti diketahui, sebelumnya Erick Thohir menyebut, Vietnam ingin belajar konsep food estate Indonesia.

Pernyataan ini menciptakan perbincangan di kalangan publik, dengan sejumlah pihak menanggapi pernyataan tersebut dengan beragam pandangan.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara (Jubir) TPD AMIN Sulsel Asri Tadda mengatakan, Erick Thohir terkesan mengada-ada.

“Pak erik tohir itu mengada-ngada, Vietnam sudah surplus beras, sudah beberapa waktu terakhir,” ujar Asri kepada fajar.co.id, Rabu (7/2/2024).

Melihat fakta bahwa Vietnam saat ini surplus ekspor, dia pun mempertanyakan kenapa Vietnam masih harus belajar dari Indonesia.

“Mereka sekarang surplus ekspor, bagaimana cara vietnam mau belajar food tester di Indonesia, mereka sudah jauh lebih sukses,” ucapnya.

Lanjut Asri, kemungkinan besar, wacana Vietnam yang ingin mengadopsi food estate, karena ingin belajar dari kegagalan Indonesia.

“Mungkin vietnam mau datang belajar di indonesia untuk belajar kenapa indonesia gagal, jadi itu tidak benar,” Asri menuturkan.

“Boleh jadi seperti itu, kalau sebetulnya menghibur diri karena ini menyatakan vietnam mau datang belajar food tester indonesia itu memang tidak masuk akal,” lanjutnya.

Diakui Asri, untuk sektor pertanian, Vietnam jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia saat ini.

“Mereka jauh lebih maju di pertanian sekarang, kita selalu impor dari vietnam selama ini, beberapa waktu terakhir,” tukasnya.

Saat ditanya soal kemungkinan isu tersebut sengaja digiring untuk menutupi gonjang-ganjing kritik para akademisi terhadap Presiden Jokowi, Asri tidak menampik hal tersebut.

“Memang kalau kami melihat sebenarnya teman-teman di sebelah itu agak kelabakan dengan banyak hal-hal yang tidak bisa ditutupi dari kinerja yang ada sekarang,” imbuhnya.

Asri bilang, mereka tidak punya jualan selain dari itu. Hanya saja, masyarakat tidak bisa menerima semua pernyataan, termasuk janji dan sebagainya.

“Jadi beginilah kondisinya, cuma memang kita tidak bisa begitu saja menerima semua pernyataan, janji dan apa sebagainya,” tandasnya.

Melihat Erick Thohir yang merupakan Menteri yang berdiri di belakang pasangan calon (Paslon) 02 Prabowo-Gibran, Asri mengatakan, publik harus betul-betul cerdas membedakan informasi yang benar dan bukan.

“Karena data bicara, banyak informasi yang bisa kita akses setiap saat untuk memverifikasi apakah pernyataan dari kubu sebelah itu benar atau tidak dan ternyata memang tidak,” kuncinya. (sumber: fajar)

Beri Komentar

1 komentar