eramuslim.com – Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto memberikan komentarnya terkait program makan siang gratis Prabowo-Gibran.
Seperti diketahui, Gibran meminta agar program tersebut tidak dilihat sebagai sesuatu yang menghabiskan anggaran, tapi investasi.
Menanggapi hal tersebut, Gigin menyinggung soal biaya pendidikan yang semakin mahal tiap tahun.
“Untuk membiayai makan siang gratis, pendidikan dibuat makin mahal,” ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (7/5/2024).
Blak-blakan, program makan siang gratis diungkapkan Gigin sama dengan investasi Esemka.
“Ini sejenis dengan investasi Esemka,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Di pada periode pertama, Jokowi meresmikan pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi, di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah.
Esemka sempat digadang-gadang sebagai mobil nasional. Hanya saja, dalam perkembangannya, menjadi merek otomotif swasta murni.
Sebelumnya, Program makan siang gratis yang diakui oleh Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka memang memiliki dampak penting.
Terutama, dikatakan Gibran, dalam pemenuhan gizi yang memengaruhi tumbuh kembang anak dan mengatasi masalah stunting.
Melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli gizi dan pelaku UMKM seperti warteg, akan menjadi langkah penting dalam menjalankan program tersebut.
(sumber: fajar)
Dari mana ceritanya mkn siang gratis lu sebut sbg investasi..belajar k luar negeri tp jln pikiranmu kayak anak SD
Selamat buat para pendukung 02 😄😂
Hasil investasi berupa sapiteng yg sudah penuh & bisa di ambil di taun ke sepuluh.
11-12 ama bapaknya….makan gratis cuman buat menipu rakyat miskin agar mau milih Samsul, kalau orang waras pasti ga mungkin ada makan siang gratis……itu semua tipu daya Jokowi
Makan siang anak sekolah sama dengan training atau pelatihan bagi karyawan, yg oleh perusahaan dicatat sebagai investasi yg bisa dihitung ROI nya… Jd siapa yg gak paham ?
Makan siang anak sekolah sama dengan training atau pelatihan bagi karyawan, yg oleh perusahaan dicatat sebagai investasi yg bisa dihitung ROI nya. Jd siapa yg gak paham ?