Ketum Muhammdiyah Tuai Sorotan, Bawa Kardus Sambil Tunggu Kereta di Stasiun, Mardani: Sederhana Itu Kekuatan

eramuslim.com – Di tengah ramainya perbincangan penarikan dana sebesar Rp 13 – 15 triliun dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) perguruan tinggi dan rumah sakit, serta badan usaha milik Muhammadiyah, sikap sederhana dan merakyat justru ditunjukkan Haedar Nashir, sang ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Terlihat dari sebuah foto yang beredar luas di media sosial, Haedar terlihat duduk di sebuah stasiun kereta api dengan membawa kardus oleh-oleh menunggu jadwal kereta.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, memberikan pujian atas kesederhanaan dan teladan yang ditunjukkan sang guru.
Mardani mengaku terkesima melihat pemandangan tersebut.

“Prof Haedar, pimpinan tertinggi Muhammadiyah, menunggu kereta. Sambil bawa kardus oleh-oleh,” ujar Mardani dalam keterangannya di X @MardaniAliSera, dikutip Sabtu (15/6/2024).

Dikatakan Mardani, Muhammadiyah memiliki aset ratusan triliun, tetapi orang nomor satunya tetap memegang etika dan kebersihan diri.

Bahwa menurutnya kesederhanaan yang ditampilkan oleh Haedar merupakan kekuatan tersendiri.

“Sederhana itu kekuatan,” tegasnya.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Haedar atas contoh baik yang diberikan.

“Makasih Prof atas teladannya. Bangga jadi bagian organisasi besar ini,” tandasnya.

Bukan ini yang pertama, kesederhanaan Haedar sudah sekian kali mencuri perhatian publik melalui sebuah foto yang diunggah oleh akun Twitter Muhammadiyah pada 19 Agustus 2018.

Dalam foto tersebut, Haedar terlihat duduk sambil membawa kardus besar berisi oleh-oleh “tahu takwa” khas Kediri, Jawa Timur, sembari serius dengan ponselnya.

Kesederhanaan Haedar tidak hanya terlihat dalam satu momen.

Pada 25 Agustus 2018, ia kembali menjadi buah bibir karena kedapatan berbaur dengan jemaah salat Jumat di sebuah masjid di Magelang, Jawa Timur.

Meski berstatus sebagai pemimpin salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Haedar tidak duduk di barisan depan ataupun menjadi imam salat.

Ia justru memilih duduk di tepi teras masjid bersama jemaah lainnya.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar