Kritik Pedas Pengamat Ini Ke Qodari: Sulit Bedakan Penjilat dan Pengamat

 

Qodari

eramuslim.com – Muhammad Qodari mendapakan sorotan tajam terkait kapasitasnya sebagai seorang pengamat politik.

Sorotan ini muncul setelah Qodari memberikan komentar mengenai polemik di Partai Golkar.

Dalam pernyataannya, Qodari menilai bahwa Gibran Rakabuming Raka mampu memimpin Partai Golkar di tengah isu yang menyebutkan bahwa Jokowi akan menjadi Ketua Umum.

Penilaian tersebut menarik perhatian Pegiat Media Sosial (Medsos), Lukman Simanjuntak, yang memberikan komentar menohok terhadap Qodari.

Lukman menyatakan sulitnya untuk membedakan antara penjilat dengan seorang pengamat politik.

Hal ini mengindikasikan keraguan terhadap kapasitas dan kualitas Qodari sebagai pengamat politik.

“Sobat twitter bisa bedakan gak antara penjilat dan pengamat?,” kata Lukman dalam keterangannya di aplikasi X @hipohan (18/3/2024).

Sebelumnya, Qodari, memberikan penilaian bahwa Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi memiliki kemampuan untuk memimpin Partai Golkar.

Qodari mengungkapkan pandangannya ini sebagai tanggapan terhadap keraguan yang muncul dari para pengamat dan elite politik terhadap kemampuan Gibran dalam konteks pencalonan sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Dikatakan Qodari, Gibran telah sukses menjalankan uji publik dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.

Hasil rekapitulasi sementara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran meraih perolehan suara sebesar 58 persen.

Hal ini menjadi salah satu dasar bagi Qodari untuk meyakini bahwa Gibran memiliki kemampuan yang di atas ekspektasi banyak orang.

Qodari juga menambahkan bahwa Gibran telah memasuki kategori usia matang, yang pada 1 Oktober 2024 nanti akan menginjak usia 37 tahun.

Pandangan ini juga menjadi alasan Qodari untuk meyakini bahwa Gibran memiliki kesempatan dan kapasitas untuk menjalankan organisasi Partai Golkar dengan baik jika diberi kesempatan. (sumber: fajar)

Beri Komentar