Mau Ambil Alih Ketum PDIP? Begini Respon Jokowi

eramuslim.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyebutkan dirinya mau merebut jabatan Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Menurut Jokowi, isu yang belakangan berkambang justru dirinya dikaitkan dengan Partai Golkar.

“Bukan Golkar?” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4).

Jokowi menyatakan keheranan atas isu tersebut. Sebab, dirinya disangkutkan dengan perebutan posisi ketua umum partai politik.

“Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua. Jangan seperti itu, jangan seperti itu,” tegas Jokowi.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi yang ingin mempertahankan kepemimpinannya, hingga mengincar kursi ketua umum PDIP yang saat ini diduduki Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP.

“Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri power full,” ucap Hasto dalam kegiatan Bedah Buku “NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Hasto mengatakan, dalam kabinet Jokowi ada menteri power full dan menteri yang superpower full. Ia menyebut, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDIP ialah menteri power full.

“Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” ungkap Hasto.

Hasto juga menyampaikan ada upaya dari kubu Jokowi untuk membentuk koalisi partai politik yang besar.

“Sekarang ada gagasan tentang soal koalisi besar permanen seperti ada barisan nasional,” pungkas Hasto.

(Sumber: Jawapos)

Beri Komentar