eramuslim.com – Loyalis Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus, memberikan pernyataan terkait misi Presiden Jokowi untuk memastikan kekalahan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Menurut Jhon, misi ini telah berhasil diselesaikan.
“Misi Jokowi untuk memastikan Anies Baswedan KALAH selesai,” ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @Miduk17 (22/3/2024).
Jhon juga menyatakan bahwa tidak mengherankan jika Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, terkesan setengah hati dalam mendukung hak angket dan sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Maka jangan heran kalo Surya Paloh terkesan setengah hati untuk mendukung hak angket dan sengketa di MK,” tukasnya.
Lebih lanjut, Jhon mengatakan bahwa dalam misi untuk Pilkada DKI Jakarta, Surya Paloh bahkan tidak melirik nama Anies Baswedan sama sekali.
“Selanjutnya misi untuk Pilkada DKI Jakarta, Surya Paloh bahkan tak melirik nama Anies sedikitpun,” ucapnya.
Sikap ini membuat pendukung Anies Baswedan dan Cak Imin merasa tertekan.
“Kalian kecewa, marah?,” timpalnya.
Jhon mengungkapkan bahwa sejak awal, dia sudah memperingatkan bahwa apa yang terjadi hanyalah permainan politik untuk memastikan kelompok Jokowi Family tetap berada di panggung politik selanjutnya.
“Ya dari dulu sudah saya ingatkan, ini hanya permainan politik untuk memastikan Jokowi Family mentas di panggung selanjutnya,” cetusnya.
Namun, di sisi lain, Jhon juga mengakui bahwa Anies Baswedan butuh kendaraan politik, dan NasDem butuh tambahan suara.
“Ya satu sisi, Anies juga butuh kendaraan, Nasdem butuh tambahan suara,” imbuhnya.
Meskipun Anies kalah, namun perolehan suara NasDem terus bertambah di Parlemen.
“Anies kalah, tapi perolehan suara Nasdem makin bertambah di Parlemen,” Jhon menuturkan.
Tidak hanya itu, PKB juga merayakan peningkatan perolehan suara mereka yang mencapai dua digit, sehingga suasana di kalangan partai politik ini terlihat riang.
“PKB? Mereka juga sedang bernyanyi riang karena perolehan mereka menyentuh dua digit,” tandasnya.
Untuk Anies, kata Jhon, karena masih memiliki nilai jual di tengah masyarakat, bisa kembali mencari Partai untuk dijadikan kendaraan politik.
“Sayonara Anies, silahkan mau numpang ke partai yang mana nanti?,” kuncinya.
(sumber: fajar)
