Said Didu Minta Jokowi Berhenti Bohong Soal Penyebab Kenaikan Harga Beras: Masalahnya Karena Produksi Menurun

Eramuslim.com – Muhammad Said Didu mendadak meminta Presiden Jokowi untuk berhenti memberikan pernyataan yang keliru kepada rakyat.

Hal ini disampaikan sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa kenaikan harga beras disebabkan oleh faktor iklim.

“Bapak Presiden, berhentilah bodohi rakyat,” ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (15/5/2024).

Menurut Said Didu, masalah kenaikan harga beras bukan semata-mata disebabkan oleh faktor iklim, melainkan karena turunnya produksi beras.

Ia menjelaskan bahwa produksi Gabah Kering Giling (GKG) telah menurun signifikan dari 81 juta ton pada tahun 2018 menjadi hanya sekitar 55 juta ton sejak tahun 2019 hingga sekarang.

“Masalah beras disebabkan karena turunnya produksi,” cetusnya.

Mantan Sekretaris BUMN ini kemudian mempertanyakan efektivitas proyek-proyek yang telah dibangun pemerintah dengan tujuan mensejahterakan petani.

Ia mengkritik bahwa proyek-proyek tersebut belum memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan produksi beras dan kesejahteraan petani.

“Kemana hasil bangun irigasi, cetak sawah baru, food estate dan lain-lain?,” tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa kenaikan harga beras dan pangan lainnya di tingkat global merupakan akibat dari berbagai faktor eksternal.

“Termasuk diantaranya kondisi iklim El Nino dan konflik geopolitik yang mempengaruhi rantai pasok pangan,” kata Jokowi dalam keterangannya di aplikasi X @jokowi (14/5/2024).

Dikatakan orang nomor satu di Indonesia ini, penyerahan bantuan pangan menjadi langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

“Ini menjadi langkah dalam rangka menjaga stabilitas sosial ekonomi di tengah tantangan global,” sebutnya.

Jokowi bilang, bantuan beras 10 kilogram telah disalurkan secara berkala dan akan terus diberikan hingga Juni.

“Dengan harapan dapat diteruskan hingga Desember,” kuncinya.

(fajar)

Beri Komentar