Soal Luhut Klaim China Minat Bangun Pabrik Sendok di Indonesia, Susi Pudjiastuti: Seharusnya Kita Bisa

eramuslim.com – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait minat China untuk mendirikan pabrik sendok di Indonesia.

Luhut sebelumnya menyebutkan bahwa China tertarik untuk membuat pabrik sendok di Indonesia.

Namun, tanggapan dari Susi Pudjiastuti menyoroti kemampuan Indonesia untuk mandiri dalam hal produksi.

“Sendok Garpu saja seharusnya kita bisa Pak Presiden Jokowi,” ujar Susi dalam keterangannya di aplikasi X @susipudjiastuti (23/2/2024).

Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi dan kapasitas untuk memproduksi sendiri berbagai barang, termasuk sendok, tanpa harus bergantung pada negara lain, terutama China.

Sebagai contoh, dia menyinggung soal beberapa bagian pesawat yang sudah bisa diproduksi di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa negara memiliki kemampuan untuk mengembangkan industri manufaktur secara mandiri.

“Beberapa part pesawat, kita juga sudah bisa bikin Pak Prabowo,” ucapnya.

Pernyataan Susi ini menggarisbawahi pentingnya Indonesia untuk tidak hanya menjadi pasar bagi produk-produk luar, tetapi juga untuk memperkuat sektor industri dalam negeri.

Dengan membangun industri sendiri, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ekonomi domestik.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.

Proyek ini akan sejalan dengan pembangunan proyek pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Luhut menyatakan bahwa pabrik yang akan memproduksi turunan stainless steel ini akan dibangun seiring dengan kelanjutan pembangunan proyek pabrik petrokimia China di Kaltara.

China telah memberikan lampu hijau untuk angka investasi dalam proyek industri petrokimia tersebut, dan Luhut berharap tidak akan ada kendala bagi investasi ini.

Dengan rencana pembangunan kawasan khusus, Luhut juga berharap ini dapat membuka peluang bagi industri lokal dan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia yang sedang berkembang.

Lebih lanjut, Luhut juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi asing di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkat setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai.

Menurutnya, para investor sempat menunggu situasi politik Indonesia selesai karena adanya kontestasi politik.

Luhut optimis bahwa target investasi yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai, terutama setelah selesai Pemilu 2024 yang membawa optimisme dan kabar baik terhadap kepastian investasi dalam negeri.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

1 komentar